Kupang, Selular.ID – Sudah sejak lama wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa dikuasai oleh Telkomsel. Tak tanggung-tanggung di banyak provinsi terutama Indonesia Bagian Timur, market share anak perusahaan Telkom dan Singtel ini, mencapai hingga 100 persen. Salah satunya adalah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bersamaan dengan program Pembangunan Daerah Perbatasan (Gerbangdutas) 2016 yang melibatkan Kementrian Polhukam dan Kementrian Dalam Negeri (23/8), Selular berkesempatan langsung melongok ibu kota NTT Kupang dan juga Pulau Alor, salah satu pulau terbesar di provinsi Indonesia timur itu.
Menurut GM Sales Region Telkomsel Bali Nusra Ihsan, dominasi Telkomsel sejatinya bersifat natural yakni berkat konsistensi membangun dan memperluas coverage yang tak pernah surut. Padahal sesungguhnya tak mudah menempatkan BTS mengingat kondisi demografis yang cukup sulit. Namun banyaknya pulau yang tersebar di provinsi ini, tak menyurutkan langkah tim network Telkomsel. Saat ini di NTT Telkomsel telah mengoperasikan 173 BTS hanya di daerah perbatasan saja.
Sedangkan di Pulau Alor saja, imbuh Ichsan, Telkomsel sudah membangun 70 BTS. Dari jumlah tersebut sebagian besar sudah 3G. Bahkan 2 diantaranya sudah 4G. Dengan demikian, seperti halnya kota-kota lain di Indonesia, layanan data juga sudah dapat dinikmati oleh masyarakat di Pulau Alor.
“Jika di Pulau Jawa kompetisi terbilang keras, sebaliknya di NTT, Telkomsel sama sekali tidak memiliki satu pun kompetitor. Kami memahami jika operator lain belum mau menggarap pasar di sini mengingat revenue yang mungkin tak sebanding dengan investasi dan dana operasional yang harus dikeluarkan”, ujar Ihsan.
“Namun itulah komitmen Telkomsel untuk menyatukan negeri dan memerdekakan masyarakat. Karena akses komunikasi berperan penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah ini”, pungkasnya.
Sebagai contoh, Ichsan menambahkan, di sejumlah wilayah seperti kawasan Taman Nasional Komodo, Telkomsel harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit agar BTS di sana tetap on, meski harus menggunakan solar hingga menyewa satelit. Belum termasuk biaya pemeliharaan dan operasional lainnya.