Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Ramai-Ramai Menggarap Potensi M2M

BACA JUGA

m2mJakarta, Selular.ID – Dengan kondisi pangsa pasar layanan yang sudah mencapai titik saturasi, memaksa para operator untuk mencari celah bisnis lain. Layanan machine to machine (M2M) menjadi lahan baru para operator selular untuk dijadikan tambang pemasukan baru.

Jumlah pengguna layanan selular di Indonesia sudah melebihi jumlah penduduk Indonesia. Jumlah pengguna ponsel di Indonesia sudah mencapai 326,3  juta orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia di bawah itu, yaitu sekitar 259,1 juta orang.

Jadi bukan lagi sekedar orang yang menjadi target operator agar bisa mendongkrak pertumbuhan bisnisnya, tapi mulai beralih ke mesin. Yaitu dengan mengembangkan layanan machine to machine (M2M) atau ada juga yang menyebut Internet of Things (IoT). Layanan ini diharapkan bisa menjadi sumber penghasilan alternatif. Layanan M2M sendiri merupakan bagian dari bisnis layanan digital yang sedang getol digarap oleh operator.

Salah satunya oleh Telkomsel. Operator ini megembangkan layanan M2M yang dibagi menjadi segmen Transportasi & Logistik, Finansial & Perbankan, dan Utlilies. Layanan yang sudah disediakan antara lain : EDC over data, Mobile Tracking, Telemetri, Point of Sales, dan yang paling terbaru yaitu layanan Driving Analytic. Ke depannya Telkomsel sedang mengembangkan beberapa layanan M2M lainnya. Seperti, Smart Metering, Smart Agricultur dan  Smart Home. “Jaringan terluas Telkomsel akan mendukung solusi M2M dan memberikan kualitas layanan terbaik dan simcard khusus M2M Telkomsel akan melengkapi kebutuhan perusahaan akan solusi M2M secara maksimal” ujar Ivan Cahya Permana, Vice President Technology and System PT. Telkomsel.

XL juga tertarik menggeluti bisnis layanan M2M. Operator ini menawarkan layanan M2M, seperti Automated Meter Reader, Point Of Sales, Enterprise Mobile Solutions / Sales Force, Fleet Tracking / X-Locate, dan Mobile Xurveillance. “Sebagian besar layanan M2M XL masih dimanfaatkan pelanggan korporat” ujar Arkav Juliandri, General Manager Cloud and Machine to Machine Technology XL Axiata. Lebih lanjut Arkav mengatakan XL sedang mempersiapkan produk M2M lainnya, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Operator lain yang juga tertarik terjun ke bisnis M2M yaitu Indosat. Layanan M2M yang disajikan Indosat banyak digunakan oleh pihak perbankan. Seperti pada mesin-mesin ATM yang dimiliki perbankan kebanyakan menggunakan jaringan Indosat. Layanan M2M Indosat juga digunakan pada layanan listrik pra bayar PLN dan juga layanan GPS tracker pada beberapa perusahaan otomatif dan taksi.

Menurut data dari Machina Research 2013, prediksi dari potensi market M2M di Indonesia tahun 2014 adalah 4.7 Juta dari konektifitas seluler, dan diperkirakan menjadi 20.9 Juta pada tahun 2020. Besarnya potensi layanan M2M ini juga diamini oleh beberapa pemain di industri telekomunikasi. Ericsson salah satunya, yang memprediksi akan ada 50 miliar perangkat yang akan saling terhubung pada tahun 2020. Dan itu tentu terkait dengan layanan M2M.

Lembaga riset ABI Research mengatakan pada pertengahan 2013, jumlah perangkat yang terkoneksi  secara global mencapai 10 milliar unit. Angka tersebut diprediksikan akan membengkak tiga kali lipat menjadi 30 miliar pada tahun 2020. Di Indonesia sendiri para operator selular hingga kini terus mengembangkan layanan M2M-nya. Dan berikut ini beberapa layanan terbarunya :

Telkomsel >>

[nextpage title=”next”]

Telkomsel

Potensi besar yang dimiliki dari sebuah solusi machine to machine (M2M), menjadi salah satu alasan Telkomsel untuk merilis berbagai layanan M2M. Hadirnya berbagai layanan M2M dari Telkomsel tidak lepas dari keinginan pihaknya untuk meraih konsumen tidak hanya dari pasar perorangan, tapi juga dari sektor bukan manusia/korporat. “Sudah sejak 2014 lalu, Telkomsel sudah membentuk divisi baru yang khusus menangani produk seluler untuk pelanggan korporat. Sejauh ini hasilnya terbilang cukup lumayan,” terang Jaka Susanta, Vice President M2M Bussines Telkomsel.

Telkomsel mengklaim kurang lebih selama setahun terakhir, telah berhasil menggaet 135 lebih perusahaan untuk menggunakan solusi M2M Telkomsel. “Dari 135 perusahaan tersebut, setidaknya ada sekitar 100 ribu pelanggan yang menggunakan layanan M2M kami,” imbuh Jaka. Dengan besarnya potensi pelanggan baru dari sektor non-human ini, Telkomsel optimistis bisa jadi penguasa pasar di sektor itu. Target yang dicanangkan pun tak main-main. Sampai akhir tahun ini bisa mendapatkan 500 ribu pelanggan M2M.

T-Drive

T-Drive tak lain adalah sebuah dongle USB berkonsep Plug and Go yang bisa disematkan pada mobil dan diakses melalui aplikasi Android dan iOS. Dongle T-Drive memiliki ‘tugas’ untuk merekam data yang kemudian dikelola dalam sistem cloud Telkomsel. Data hasil analisis itu kemudian akan disinkonisasikan ke dalam aplikasi yang tertanam di perangkat pengguna. Ketika terhubung ke cloud, dongle T-Drive akan mengirimkan data serutin mungkin.

 

Data yang dikirim dongle berupa gaya berkendara pengemudi dan data dari mesin kendaraan ke cloud Telkomsel kemudian dianalisis. Data hasil analisis yang berupa informasi tersebut kemudian dapat diakses pengguna melalui satu aplikasi, baik di perangkat Android maupun iOS.

Informasi yang disajikan memiliki tiga manfaat utama, yakni untuk keamanan, kenyamanan, dan penghematan.

 Manfaat keamanan yang ditawarkan T-Drive diantaranya yaitu mengetahui lokasi kendaraan, baik dalam kondisi parkir maupun dalam perjalanan. Bisa juga mengevaluasi perilaku mengemudi atas setiap kejadian pengereman mendadak, penggunaan telepon selular, dan perilaku bahaya saat mengemudi.

T-Drive juga memberikan manfaat kenyamanan, seperti memberikan evaluasi perilaku mengemudi atas setiap kejadian seperti pengereman mendadak, akselerasi mendadak, belok yang tajam, sehingga lebih nyaman bagi penumpang. Selain itu juga bisa membantu mengingat posisi mobil saat parkir. Serta memberikan informasi atas jadwal service berkala kendaraan. Telkomsel menargetkan T-Drive untuk menyasar dua segmen sekaligus. Yakni segmen pribadi dan komersial (fleet).

 

T-Bike

Menyusul T-Drive, Telkomsel juga meluncurkan layanan T-Bike untuk kendaraan roda dua. Bike merupakan layanan Machine to Machine (M2M), yang memungkinkan penggunanya memandu hingga memonitor sepeda motor dari sebuah smartphone.

 

Jaka Susanta, Vice President M2M Business Telkomsel, menerangkan, T-Bike layaknya sebuah GPS Tracker, yang selama ini sudah banyak terpasang kendaraan roda empat. “Jika T-Bike sudah terpasang di motor, kita bisa memantau kendaraan roda dua tersebut hanya melalui aplikasi di ponsel,” terangnya. Lebih lanjut Jaka menjelaskan, aplikasi yang terkoneksi dengan perangkat T-Bike di motor, nantinya akan menjadi asisten pengendara yang cerdas. Dengan aplikasi tersebut konsumen bisa memonitor lokasi, memantau kecepatan saat berkendara, serta mengendalikan akses mesin hanya menggunakan ponsel.

 

Indosat Ooredoo >>

[nextpage title=”next”]

Indosat Ooredoo

Indosat merilis solusi end-to-end yang komprehensif untuk layanan machine to machine (M2M). Operator kuning ini menawarkan pilihan implementasi yang fleksibel, seperti konektivitas M2M, Managed Connectivity hingga solusi one-stop-shop dengan dukungan koneksi, aplikasi serta device secara end to end.

 

Indosat juga turut berpartisipasi mengembangkan Smart City. Produk M2M dalam lingkup smart city diantaranya adalah E-Tax, Smart Street Lighting, Surveillance dan lain lain. Di samping itu Indosat juga akan mendukung program pemerintah yang memerlukan solusi M2M dalam bidang energy kelistrikan, penghematan energy, migas dan layanan masyarakat.

 

Indosat juga terus berupaya mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak dan mendorong pengembang aplikasi lokal, start up/inkubator dan dunia pendidikan terutama universitas untuk mengembangkan layanan M2M. Selain itu, Indosat belakangan juga semakin gencar memperkenalkan layanan M2M lainnya. Berikut diantaranya :

 

eMagic

eMagic singkatan dari enhance Managed IoT Connectivity. Ini adalah sebuah solusi M2M terbaru yang dirancang untuk memudahkan pelanggan dalam menghubungkan dan mengelola perangkat atau mesin dengan layanan full managed. Herfini Haryono, Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo, mengatakan bahwa layanan eMagic ini hadir untuk memberikan kesempatan pelaku usaha untuk lebih berkonsentrasi terhadap core bisnisnya dan tidak direpotkan oleh masalah konektivitas. “Bisnis pun dapat menjadi lebih mudah, efisien, dan tingkat keamanan yang baik. Dengan konsep full managed services, pelanggan tidak akan direpotkan dalam hal instalasi, operasi dan pemeliharaan konektifitas,” ungkapnya.

 

eMagic bisa diterapkan pada berbagai industri seperti ATM, EDC pada perbankan, gateway untuk sensor pada perusahaan oil and gas, broadcasting, retail dengan live streamingadvertising dan small branches office, dan industri lain yang membutuhkan komunikasi data yang handal dan aman.

 

Manfaat lain yang pelanggan dapatkan menurutnya adalah managed service, yaitu pelanggan tidak direpotkan dengan aktivitas, instalasi, operasi dan pemeliharaan. Selain itu pelanggan hanya dikenakan biaya tetap bulanan yang sudah mencakup semua layanan dari mulai instalasi, operasi dan pemeliharaan. Biaya lebih efisien dan  perangkat beroperasi optimal, sehingga pelanggan dapat lebih fokus pada bisnis.

 

eSIM

Bersama DoCoMo, Indosat melakukan uji coba layanan M2M lintas negara menggunaakan perangkat eSIM komersial milik DoCoMo. Alhasil, koneksi dan pertukaran profil SIM Card antara dua platform M2M yang berbeda milik dua operator yang berbeda di negara yang berbeda dapat dilakukan. Pada akhirnya solusi M2M ini bisa dilakukan antar negara secara borderless.

 

Hendra Sumiarsa, Division Head M2M Solutions Indosat, mengatakan bahwa teknologi eSIM memungkinkan pelanggan manufaktur multinasional seperti produsen otomotif, perusahaan elektronik (consumer electronics) dan produsen perangkat-perangkat industri untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggannya.

 

Contoh yang sederhana, lanjut Hendra, adalah manfaat eSIM bagi importer kendaraan atau ATPM. Beberapa merek kendaraan built-up sudah dilengkap eSIM sehingga ATPM dapat memberikan layanan nilai tambahh bagi pelanggannya dengan fitur seperti nonitifikasi waktu kapan perawat rutin termasuk dimungkinkannya notifikasi perangkat kendaraan yang harus diganti.

 

Sementara itu, Mirela Juravle, selaku Division Head M2M Project Indosat, mengatakan Indosat bangga menjadi yang pertama melakukan ujia kelayanan eSIM di Asia Tenggara dan berkomitmen untuk terus menghadirkan produk dan layanan M2M yang fleksibel; mulai dari konektivitas M2M, M2M berbasis platform (managed connectivity) didukung oleh Ericsson, sampai dengan solusi total M2M,” lanjut Mirela.

 

Dalam penerapannya nanti, eSIM akan ditanamkan ke dalam perangkat M2M pada saat peralatan atau mesin masih dalam proses pabrikasi. Aktivasi eSIM akan dilakukan secara jarak jauh dengan profil berlangganan M2M yang dipilih yang tersedia pada operator lokal yang dipilih di mana perangkat akan digelar dan digunakan.

 

Vehicle Telematics

Indosat juga memperkenalkan layanan Vehicle Telematics. Melalui layanan ini, pengguna bisa mengelola kendaraan yang dimiliki secara lebih efisien. Aplikasi yang bisa diinstal di smartphone Android dan iOS itu mampu merekam dan menganalisa pola penggunaan kendaraan. Data dikirimkan secara realtime .

 

Alat Vehicle Telematics ini berupa On Board Diagnostics (OBD) yang dapat dipasang secara Plug & Play oleh pemilik kendaraan sendiri, di konektor yang terhubung ke Electronic Control Unit (ECU) yang ada di tiap kendaraan. Alat ini terintegrasi dengan fungsi tracking dan geofencing.

Joy Wahjudi, Director & Chief Sales & Distribution Officer Indosat, mengatakan bahwa layanan Vehicle Telematics setidaknya bisa dimanfaatkan oleh empat pihak. Mulai dari perusahaan, pengemudi, produsen otomotif, serta penyedia asuransi.

 

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang transfportasi, logistik, distribusi, dan pertambanagn, Vehicle Telematics bisa digunakan untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dan rute perjalanan. Dengan begitu bisa meningkatkan produktifitas dan performansi. Kemudian sebagai penjaga keamanan pengemudi, kendaraan, dan asset lainnya, yang otomatis meningkatkan kualitas pelayanan terutama bagi penyedia jasa transportasi, misalnya taksi.

 

Sedangkan manfaat layanan ini bagi pengendara adalah menjaga dan memonitor keamanan dan keselamatan, serta mendapatkan feedback cara berkendara yang aman dan direkomendasikan berupa driver scoring.

 

Bukan hanya bagi pemakai, Vehicle Telematics juga dikatakan Joy bermanfaat bagi produsen kendaraan, yakni dalam hal memberi informasi jadwal perawatan kendaraan secara tepat. Produsen juga bisa mendapatkan data penggunaan kendaraan yang lebih detil dalam pemantauan kualitas kendaraan yang berkesinambungan.

 

Terakhir, bagi penyedia asuransi kendaraan, bisa mendapatkan data akurat dari kondisi kendaraan untuk investigasi klaim atas terjadinya kecelakaan atau bencana yang menimpa pengemudi maupun kendaraan. Serta memberi layanan baru seperti usage-based insurance dan insentif untuk premi asuransi.

XL >>

[nextpage title=”next”]

XL

Bisa dikatakan XL menjadi operator yang terlihat paling agresif mengembangkan layanan M2M. Sejak empat tahun lalu operator ‘si Biru’ ini sudah meluncurkan beberapa layanan M2M.  Serius di jalur bisnis M2M atau Internet of Things (IoT), tahun 2016 ini XL akan lebih fokus mengembangkan ekosistem layanan sektor tersebut. Ekosistem dimaksud tak lain adalah kemampuan menciptakan solusi atas kebutuan industri dan masyarakat dengan jalan menggabungkan berbagai ragam perangkat yang ada di sekitar kita.

 

Lewat terobosan ini, XL menargetkan setidaknya akan ada penambahan sekitar 200 ribu pelanggan baru di bisnis IoT. Bicara mengenai jumlah pelanggan IoT XL, sebagaimana dibeberkan operator tersebut hingga kuartal pertama 2016, layanan IoT miliknya disebut telah memiliki sekitar 650 ribu pelanggan.

 

Sesuai target yang dicanangkan XL pun menyiapkan senjata dan berusaha untuk selalu selangkah lebih maju dibandingkan pelaku bisnis lainnya. “Ketika mereka masih berfokus dengan komunikasi device to device (M2M), XL sudah mengembangkan lagi ekosistem dengan menyiapkan single platform yang sudah dilengkapi dengan aplikasi, device, network, yang dibutuhkan oleh pelanggan,” ujar Rafael Jeffry A. Sany, selaku Vice President Digital Service Business XL. Sebagai implementasinya, XL pun menawarkan beberapa layanan, seperti Yubox, Savvy Smarthome, dan Smartcity.

 

Yubox

adalah solusi yang menawarkan kemampuan dalam menyediakan koneksi internet wi-fi plus konten hiburan berupa music, video, games, serta aplikasi yang dapat diakses atau diunduh secara gratis. Yubox sedang diuji coba pada sarana transportasi umum, seperti kereta api, bus, dan armada ‘GrabCar’.

 

YuBox dapat memberikan nilai tambah dalam pemberian service delivery ke pelanggan akhirnya, serta dapat menjadi revenue stream baru untuk pemasangan iklan dalam laman konten aplikasinya. Layanan ini disasar untuk pelanggan korporat dari segmen industri transportasi, retail, dan para pelaku bisnis yang memanfaatkan area layanan publik.

 

Layanan YuBox dioperasikan dengan memanfaatkan jaringan data XL dan platform aplikasi yang terhubung dengan perangkat WiFi Router. Saat pelanggan korporat mengaktifkan layanan YuBox di lokasi yang ditunjuk, pengguna ponsel dapat membuka halaman browser atau internet secara otomatis tanpa harus melakukan proses login. Tampilan halaman pemberitahuan (landing page), dan konten berita, promo dan hiburan lainnya dapat diakses secara online maupun offline (saat tidak terhubung ke layanan data).

 

Savvy Smarthome

Tak lain merupakan solusi yang menghadirkan kenyamanan dan keamanan pada rumah tinggal. Mengandalkan sensor-sensor yang terintegrasi dengan aplikasi digital, solusi ini memudahkan pengguna untuk memantau keadaan rumah.

 

Smartcity

Berupa platform ini akan menawarkan kemudahan bagi pemerintah daerah dan warganya untuk bisa mempermudah akses informasi seputar kebijakan pemerintah setempat mengenai berbagai sektor, seperti kondisi kota, layanan public, termasuk juga upaya menggalang partisipasi public dalam proses pembangunan daerah.

 

e-M2M

Di tahun 2014 lalu, XL juga sudah meluncurkan layanan e-M2M (solusi M2M platform berbasis EDCP) yang berguna untuk mengelola perangkat M2M bagi pasar korporasi. e-M2M dikembangkan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan serta memberi tambahan kemudahan bagi pelanggan dalam menggunakan layanan M2M. Kemudahan ini dapat diperoleh karena e-M2M menggunakan platform EDCP yang merupakan platform M2M yang telah banyak dipergunakan oleh operator-operator telekomunikasi terkemuka di dunia guna meningkatkan pelayanan kepada para pelanggannya.

Peluncuran ini menandai era baru pelayanan pelanggan korporasi di dunia M2M di Indonesia dan mengukuhkan XL sebagai penyedia layanan end to end untuk kebutuhan solusi pelanggan korporat. XL juga menjadi operator pertama di Indonesia yang meluncurkan M2M platform.

XL membangun e-M2M dengan fitur-fitur yang sangat beragam. Fitur-fitur yang disediakan antara lain: fitur untuk memonitor aktivitas perangkat M2M yang dimiliki, fitur untuk melakukan investigasi jika terjanji gangguan, dan juga fitur untuk perubahan paket data pada SIM card yang terdaftar.

 

Bersinergi dengan Ericsson sejak setahun yang lalu, XL bersama-sama telah melakukan uji coba solusi e-M2M ini bersama pelanggan. Hasil yang diperoleh dari lapangan sangat baik dimana terjadi peningkatan dalam pelayanan M2M di banyak aspek. Aspek-aspek itu antara lain tercapainya efisiensi biaya operasional, adanya laporan biaya pemakaian yang lebih trasparan, serta analisa yang memudahkan saat melakukan pengecekan layanan M2M yang dipergunakan. Selain itu, e-M2M juga memberikan keuntungan tambahan bagi pelanggan korporat yang ingin mengoperasikan perangkat M2M di luar Indonesia atau sebaliknya.

 

e-M2M ini dibangun diatas layanan infrastruktur yang kehandalan dan keamanan nya terjamin. Layanan ini selalu siap setiap saat (24×7) dan dapat diakses melalui portal secara online. Hal ini merupakan wujud dari komitmen XL sebagai salah satu market leader pada industri M2M di Indonesia untuk terus berinovasi mengembangkan solusi-solusi yang dapat membantu pelanggan korporat untuk terus meningkatkan produktivitas operasional mereka.

Manfaat dari penggunaan SIMPLY ini telah dirasakan oleh perusahaan infrastruktur, agensi periklanan, jasa perhotelan serta lembaga keuangan perbankan untuk mesin ATM. Dengan adanya layanan SIMPLY, perusahaan dapat mengontrol dan mengatur kuota konsumsi listrik berdasarkan trend penggunaan per bulannya, dapat meminimalkan fraud, dan tidak perlu repot untuk melakukan pengisian pulsa prabayar listrik.
Simply

Ini adalah solusi Meter Listrik Pintar dari XL. SIMPLY merupakan inovasi layanan Meter Listrik Pintar Dua Arah berhasil menarik perhatian dunia internet of things (IoT) karena layanan ini terbukti telah banyak membantu meringankan beban biaya operasional perusahaan dan dapat meminimalisir penggunaan listrik yang berlebihan.

Hingga Juni 2015, XL sudah berhasil mendistribusikan dan mengaktifkan layanan SIMPLY untuk 36 pelanggan korporat. Pencapaian ini menandakan XL telah memenuhi 70% target pemasangan Meter Listrik Pintar Dua Arah di area wilayah distribusi listrik Jawa dan Bali.

Dengan fitur baru, pelanggan dapat memindahkan data ke dalam format file yang lebih mudah digunakan saat menganalisa data penggunaan listrik, kuota listrik yang tersisa, serta transaksi pembelian token listrik untuk kebutuhan analisa bisnis maupun pendukung kegiatan operasional.

 

XL juga membantu pelanggan korporat untuk pembelian token listrik PLN Prabayar yang dapat mempermudah aktivitas operasional pelanggan korporat. Pelanggan juga bisa mengakses informasi yang dapat dilakukan melalui gadget Android melalui aplikasi yang dapat diunduh langsung dari Play Store.

 

Mobile Xurveillance

Pada 2014 XL juga sudah meluncurkan layanan Machine to Machine (M2M) terbaru bernama “XL Mobile Xurveillance”, yakni sistem pengintai keamanan bergerak yang bisa membantu pelanggan untuk mengawasi sesuatu tanpa terbatas ruang dan waktu. Guna menyediakan layanan baru ini, XL bekerjasama dengan Huawei dan Ivio.

 

Dengan Mobile Xurveillance, pelanggan bisa mengawasi suatu objek dengan menggunakan handphone yang terhubung dengan kamera pengintai. Kamera tersebut didesain dalam kemasan kecil dan sistem pengoperasian yang mudah. Pelanggan cukup memasukkan kartu XL ke dalam kamera dan menghidupkannya. Semua instruksi bisa dikirim melalui SMS. Jadi tidak perlu handphone khusus agar dapat mengakses kamera. Yang penting bisa SMS.

 

Fungsi tersebut mirip dengan CCTV tapi dengan kemampuan lebih. Ia bisa mendeteksi gerakan dan menggerakkan kamera untuk mengambil dan mengirimkan hasil foto tersebut kepada pelanggan secara langsung. Layanan baru ini dilengkapi dengan empat fitur pengintaian yakni: Memonitor suara dan berbicara dengan orang di sekitar kamera, Remote foto berdasarkan instruksi, Pengiriman gambar berdasarkan jadwal, serta Sistem alarm berdasarkan deteksi gerakan.

 

Fitur monitor suara dan berbicara, memungkinkan Anda memonitor suara-suara yang ada di sekitar tanpa diketahui dan bahkan dapat langsung berbicara melalui kamera ke orang yang ada di sekitarnya.

 

Fitur Remote Foto, memungkinkan Anda mendapatkan gambar terkini di depan kamera, yang akan dikirim melalui MMS langsung ke handset. Instruksi pengiriman foto dilakukan melalui SMS. Anda juga dapat mengatur pengiriman gambar secara rutin sesuai dengan jadwal yang diinginkan.

 

Fitur Alarm dengan sensor gerak memberikan pengawasan secara realtime. Kamera akan menangkap setiap gerakan yang ada kemudian memoto secara otomatis untuk kemudian dikirimkan gambarnya ke Anda. Bisa melalui MMS atau email secara real time. Jadi Anda bisa merespons setiap kejadian yang terjadi. Kamera dapat deprogram untuk menerima perintah dan mengirimkan gambar sampai ke 11 nomor XL.Kamera Mobile Xurveillance dapat diperoleh di XL Center, Xperience Center, dan outlet XL lainnya.

 

Sistem Informasi Bus Damri

XL juga pernah menandatangani kerjasama dengan Perusahaan Umum Damri dalam menyediakan sistem pemantauan “Passenger Information System” yang akan digunakan bagi layanan transportasi publik Damri.

Sistem pemantauan yang dirancang oleh XL ini bermanfaat baik bagi penumpang, pengemudi bus, maupun pengelola manajemen perusahaan Damri. Bagi penumpang, keberadaan sistem yang berbentuk aplikasi ini akan memungkinkan mereka mengetahui waktu kedatangan bis sehingga dapat menghemat waktu tanpa perlu mengantri di terminal, mempermudah transaksi pembelian tiket, bahkan bisa memonitor anggota keluarga yang sedang dalam perjalanan.

 

Bagi pengelola Damri, sistem ini akan mempermudah memantau lokasi keberadaan armada bus, kondisi bus, dan score cardawak bus yang beroperasi. Dengan demikian, perusahaan tersebut bisa mengoptimalkan kegiatan operasional, meningkatkan pelayanan, dan sekaligus menurunkan biaya operasional. Pada akhirnya, Perum Damri akan bisa memaksimalkan pelayanan yang prima kepada pelanggannya.

 

 

 

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU