Jakarta, Selular.ID – Media sosial lokal, Buzzbuddies lebih memilih menempatkan servernya di Singapura. Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan layanannya agar tidak mudah down. Tentunya ini menjadi tanda tanya sendiri mengingat pemerintah justru mengharapkan para pemain global untuk menempatkan servernya di Indonesia.
Mengenai hal itu Buzzbuddies memiliki alasan tersendiri, Andrew Susanton CEO Buzzbuddies menjelaskan menurutnya, untuk server saat ini Buzzbuddies masih mengandalkan server Amazon Web Service (AWS) yang terkenal stabil dan cakupannya sudah mendunia,bukan karena Buzzbuddies tidak percaya kepada server ataupun data center milik lokal. Ini berkaitan dengan kualitas yang harus dimiliki Buzzbuddies sebagai pemain baru.
“Bukannya kami tidak ingin mengunakan server lokal, ini lebih kepada kepercayaan karena media sosial ini baru, saya tidak ingin ambil resiko. Bagaimana media ini bisa memiliki pengguna yang banyak kalau sering down, itu sebabnya kami masih mengunakan server AWS. Karena untuk server saya masih belum banyak info server yang bagus di Indonesia, kalau AWS saya memang cukup tahu kualitasnya” Ujar Andrew baru-baru ini.
Andrew juga tidak menutup mata untuk melihat server lokal, dia memastikan jika sudah menemukan server ataupun data center yang memiliki kualitas sama dengan yang saat ini digunakan, pelan-pelan dia akan memindahkan ke Indonesia. Namun kapannya Andrew pun tidak dapat memastikan karena saat ini AWS yang masih diandalkan Buzzbuddies.
Andrew pun menyebutkan sejauh ini tidak ada masalah mengenai servernya yang masih di Singapura, pasalnya Buzzbuddies adalah perusahaan berbadan hukum di Indonesia dan ikut regulasi Kominfo. Andrew pun menambahkan meskipun menggunakan server yang sudah baik, bukan berarti Buzzbuddies tidak pernah down, menurut Andrew masalah down pernah terjadi, namun memang bukan dari AWSnya tetapi lebih dari developer yang mengalami kesalahan dalam men-coding.
Walaupun server luar, ketika disinggung mengenai harga Andrew mengatakan kalau AWS ternyata harganya lebih murah dari kebanyakan company server di Indonesia.
“Kalau harga saya liat malah AWS lebih murah, berapa harganya saya tidak bisa informasikan, namun ini di luar dugaan,” tutup Andrew.