Jumat, 19 September 2025

4 Tips Menjaga Stabilitas Situs E-Commerce Ketika ‘Diserang’ Trafik Tinggi

BACA JUGA

online-shopJakarta, Selular.ID – Membeli baju baru merupakan tradisi umat Islam di Indonesia menjelang perayaan Idul Fitri. Di era digital, tradisi itu membuat trafik e-commerce melonjak tajam. Pada tahun 2015 silam, Google mengungkapkan transaksi e-commerce meningkat sebesar 96 persen selama Ramadhan.

Tentu tradisi tersebut peluang yang bagus bagi e-commerce untuk meraup pendapatan berlipat selama mereka bisa memperhitungkan keamanan dan kepuasan pelanggan.

E-commerce bisa meraup pendapatan mencapai miliaran rupiah selama Ramadhan, namun jika terjadi downtime, atau sistem TI yang mogok, meski hanya beberapa menit dapat berdampak signifikan terhadap pendapatan maupun reputasi e-commerce tersebut.

Mengingat apa yang dipertaruhkan begitu tinggi, pelaku e-commerce perlu untuk mengadopsi pendekatan keamanan 360 derajat saat Ramadhan atau hari-hari khusus lainnya, atau bila perlu sepanjang tahun. Di bawah ini adalah beberapa tips untuk memulai:

Bersiap untuk hal terburuk, rencanakan yang terbaik

Untuk memastikan keamanan dan ketersediaan website, pelaku e-commerce harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk melalui perencanaan respon terhadap eskalasi atau insiden dengan membuat standard operating procedure (SOP) ketika terjadi downtime, termasuk membentuk dan melatih tim incident-response atau tim yang akan merespon cepat sebuah insiden tertentu.

Mereka juga harus rajin memantau website untuk memastikan bahwa sistem mereka sehat dan mengidentifikasi keanehan atau gangguan yang terjadi dengan cepat dan akurat, serta menyediakan failover atau pemindahan fungsi secara otomtais untuk mem-backup IP address, sehingga website tetap bisa di-akses.

Mengembangkan Infrastruktur

Optimalkan skalabilitas dan kinerja infrastruktur internet dengan menampilkan peningkatan trafik website selama musim belanja Ramadhan. Apakah pebisnis mengelola website secara internal atau menggunakan jasa pihak ketiga, rekam jejak dalam menjaga tingkat kepuasaan pelanggan di bulan-bulan lain yang bukan tergolong peak season tidak bisa menjadi indikator bahwa kualitas pelayanan akan terjaga di saat musim-musim khusus, seperti Ramadhan.

Jika skalabilitas atau kinerja infrastruktur yang ada tidak dioptimalkan, maka bisa berimbas pada pendapatan dan reputasi e-commerce tersebut.

Waspada pada serangan DDoS

Verisign baru saja mengeluarkan laporan terbaru mengenai Tren Distributed Denial of Service (DDoS) untuk kuartal pertama tahun 2016 yang menyebutkan bahwa angka serangan meningkat sebesar 111 persen dari tahun ke tahun. Studi ini juga mengungkapkan bahwa sector e-commerce dan iklan online hanya melakukan mitigasi sebanyak 4%.

Dengan meningkatnya ukuran dan kompleksitas serangan DDoS ini, perusahaan harus mempertimbangkan layanan internet security untuk melindungi server web dan DNS. Jika website mengalami downtime, perusahaan e-commerce bisa terdepak dari bisnis. Pendekatan berbasis cloud bisa menjadi salah satu alternatif yang hemat biaya untuk manajemen dan perlindungan DNS.

Terapkan sistem keamanan terbaik dengan bermitra dengan penyedia layanan keamanan yang menyediakan layanan holistik

Tidak semua situs dilengkapi dengan kemampuan cyber intelligence. Penyedia layanan keamanan dapat membantu mengidentifikasi dan memahami dengan cepat berbagai masalah keamanan dan implikasinya, memastikan strategi mitigasi dan pemulihan yang efektif, serta membangun perencanaan yang jelas untuk meningkatkan keamanan. Untuk bulan Ramadhan khususnya, pelaku e-commerce bisa memanfaatkan layanan holistik yang dirancang untuk membantu menjaga website e-commerce selama puncak musim belanja.

Di tengah kompetisi bisnis e-commerce yang ketat di Indonesia, sangatlah penting untuk memperhatikan masalah keamanan. Ketika sebuah website e-commerce down selama peak season, hal ini dapat menimbulkan kekecewaan pelanggan. Mereka bisa berpindah ke website kompetitor dan mungkin tidak akan kembali.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU