Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Nokia: Smartphone Penyebab Virus di Jaringan Selular

BACA JUGA

ponselJakarta, Selular.ID – Laporan terbaru menyebutkan bahwa di jaringan-jaringan selular, smartphone menjadi penyebab 60% kegiatan malware di ranah selular, melampaui komputer dan laptop berbasis Windows. Hasil penelitian itu dirilis Threat Intelligence Lab Nokia.

Selain itu, Threat Intelligence Report Nokia juga mengungkap peningkatan malware berbasis iOS, malware Android yang semakin canggih serta ancaman ransomware selular, semakin meningkat.

Selama 2015, Nokia meneliti virus-virus malware di perangkat-perangkat terkoneksi melalui jaringan-jaringan selular maupun tetap. Data diagregat di mana teknologi deteksi malware Nokia digelar, yang meliputi lebih dari 100 juta perangkat.

Beberapa laporan hasil penelitian Threat Intelligence Report Nokia di antaranya:
•    Akibat penurunan kegiatan adware, tingkat virus secara keseluruhan di jaringan-jaringan selular turun dari 0,75% menjadi 0,49% pada PC berbasis Windows yang terkoneksi ke Internet via jaringan selular di semester kedua 2015. Adware adalah piranti lunak yang secara otomatis menampilkan atau mengunduh materi iklan (seringkali yang tidak diinginkan) ketika pengguna sedang online.
•    Pada periode yang sama, tingkat virus smartphone meningkat dan menjadi penyebab 60% dari virus yang terdeteksi di jaringan-jaringan selular.
•    Android masih merupakan platform selular yang merupakan target utama malware
•    Untuk pertama kalinya sejak laporan dibuat, malware berbasis iOS – termasuk XcodeGhost dan FlexiSpy – berada di 20 teratas. Di bulan Oktober 2015 saja, malware iPhone mewakili 6% dari total virus.
•    Malware XcodeGhost disuntikkan ke dalam aplikasi-aplikasi melalui kit pengembangan piranti lunak berbahaya yang digunakan oleh para pengembang Tiongkok untuk menciptakan aplikasi-aplikasi sah dan didistribusi melalui Apple App Store. Apple telah menghapus aplikasi-aplikasi ini dari Apple Store, tetap beberapa malware tetap aktif.
•    Ransomware – malware yang secara efektif menyandera sebuah perangkat dengan mengenkripsi data dan kemudian menguncinya – contohnya CryptoLocker yang telah cukup lama beredar di PC Windows, tetapi beberapa variasinya juga menyerang Android di tahun 2015. Pemulihan hanya dapat dilakukan dengan membayar sejumlah uang kepada si penyerang melalui sebuah voucher tunai prabayar atau dengan bitcoin.
•    Malware selular telah semakin canggih dalam hal teknik-tehnik yang digunakannya untuk tetap berada dalam perangkat. Malware menjadi semakin sulit untuk di-uninstall dan bahkan dapat tetap bertahan menghadapi pengaturan ulang pabrik.

Dalam keterangan resmi, Kevin McNamee, pimpinan Threat Intelligence Lab Nokia, menyampaikan bahwa sekuriti adalah perhatian utama setiap perangkat dengan IP address, apakah itu Android, iPhone atau bahkan PC Windows yang terkoneksi ke jaringan selular. Sementara virus-virus Android terus meningkat dan menjadi semakin canggih, Threat Intelligence Report Nokia pada akhir 2015 adalah yang pertama menemukan bahwa malware iOS berada di 20 teratas, dengan XcodeGhost  sebagai malware-malware keempat yang paling sering terdeteksi.

Timnya juga melihat peningkatan jumlah variasi aplikasi ransomware yang mencoba untuk memeras uang dengan mengklaim telah mengenkripsi data telepon. Pendekatan sekuriti Nokia diklaim mencapai ke dalam jaringan untuk menghentikan malware sebelum mencapai perangkat dan sebelum kerusakan terjadi.

McNamee menambahkan, bahwa smartphone modern menyajikan platform sempurna untuk spionasi personal dan perusahaan, pencurian informasi, serangan-serangan denial of service pada bisnis dan pemerintahan, serta penipuan perbankan dan iklan. Ini dapat digunakan alat untuk foto, film, rekaman audio, pemindaian jaringan-jaringan dan segera mengirimkan hasil-hasilnya ke sebuah situs yang aman untuk dianalisa. (edk)

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU