Jumat, 1 Agustus 2025

Tokopedia dan Traveloka Jadi Pembelanja Iklan Terbesar E-Commerce 2015

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Tokpedia-dan-TravelokaJakarta, Selular.ID – Dengan populasi terbesar ketiga di Asia, Indonesia adalah pasar yang sangat menggiurkan khususnya di bidang retail. Itu sebabnya seiring dengan peneterasi smartphone yang terus melonjak dan tarif internet yang terjangkau, dalam lima tahun terakhir, industri e-commerce semakin tumbuh pesat. Pemain-pemain baru terus bermunculan, termasuk Matahari Mall yang berambisi menjadi pemain terbesar e-commerce di Indonesia.

Meski mengusung target tinggi, faktanya Matahari Mall belum mampu menandingi agresifitas pemain-pemain lain. Demi meningkatkan market share, mereka jor-joran menggelontorkan dana promosi yang tercermin dari hasil riset Adsensity 2015.

Tengok saja langkah Traveloka. Situs e-commerce di bidang pencarian hotel dan pesawat ini, rela mengeluarkan dana hingga Rp 553,2 milyar untuk belanja iklan di televisi nasional.

Meski mengucurkan dana jumbo, Traveloka belum menjadi juara. Posisi puncak ditempati oleh Tokopedia yang menggelontorkan dana hingga Rp 559,9 milyar.

Mega budget yang dikeluarkan Tokopedia dan Traveloka, pada akhirnya menempatkan kedua pemain e-commerce ini ke dalam 10 besar pembelanja iklan TV nasional 2015. Posisi puncak ditempati oleh rokok Djarum (Rp 1 triliun). Berturut-turut kemudian Sampoerna (Rp 902,9 milyar), Pepsodent (Rp 904,5 milyar), Dettol (Rp 761,8 milyar), Lifebuoy (Rp 730,5 milyar), Frisian Flag (Rp 664 milyar), Indomie (Rp 593,4 milyar), Mie Sedaap (Rp 583,4 milyar), Tokopedia (559,9 milyar), dan Traveloka (Rp 553,2 milyar).

Selain Traveloka dan Tokopedia, pemain-pemain lain juga rajin mengguyur iklan di televisi dengan budget di kisaran Rp 100 milyar. Yakni, OLX, Blibli, Bukalapak, Trivago, dan Lazada.

Belanja iklan para pemain e-commerce yang tahun ini sudah menembus 10 besar, menunjukkan pasar belanja online di Tanah Air semakin menarik. Gelontoran dana yang mereka keluarkan juga menjadi salah satu penyelamat bagi industri televisi karena pendapatan iklan pada 2015 meleset jauh dari perkiraan. Jika pada 2014 belanja iklan TV mencapai Rp 99 triliun (66% dari total pendapatan iklan nasional), maka sepanjang 2015 diperkirakan hanya bisa menembus Rp 71.4 triliun.

 

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU