Singapura, Selular.ID – Konsep dari smart city (kota pintar) telah menjadi ide utama bagi kota-kota di negara berkembang, termasuk Indonesia, yang sedang berusaha menyelesaikan permasalahan sosial. Tren smart city di era serba digital seperti sekarang ini mulai berkembang menjadi tolok ukur dan faktor pembangunan di berbagai negara Asia. Beberapa perusahaan yang bergerak di ranah penyediaan solusi jaringan dan korporat, mulai melirik bidang ini.
Salah satunya adalah Huawei yang mengusung layanan Safe City. Melalui solusi tersebut, perusahaan asal Tiongkok ini mengharapkan dapat menunjang segala aktifitas, termasuk e-government, e-ticketing dalam sistem transportasi, rumah dengan teknologi terintegrasi, dan layanan darurat lainnya.
Secara garis besar, konsep smart city mengajak pemerintah di daerah setempat untuk terlibat lebih aktif dalam penataan dan pengawasan kota. Implementasi smart city secara menyeluruh akan menuntut pemerintah membangun sebuah command center (pusat komando) yang akan mengawasi berbagai aspek.
Informasi yang dihimpun command center dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan eksekusi secara cepat. Penerapan kota cerdas secara menyeluruh akan berdampak pada aspek keamanan, kesehatan, olahraga, bahkan hingga kinerja pemerintahan
Dari command center ini, pemerintah bisa mengawasi berbagai fasilitas publik, sekaligus menghimpun informasi untuk dianalisis lebih lanjut. Secara lebih spesifik, salah satu jaminan yang ditawarkan dari solusi Safe City adalah pengawasan melalui video, dengan memanfaatkan sistem yang jauh lebih pintar dan tampilan yang lebih jelas, serta keamanan data, dan layanan yang lebih efisien.
“Saya harap di masa depan, seluruh lapisan mulai dari pemerintah, industri, dan institusi akademis, agar selalu terbuka untuk kolaborasi dan bekerja sama membangun ekosistem ICT, dalam menciptakan a better connected Asia,” tutur Li Jin’ Ge, Board Member and President Huawei Asia Pasifik.
Terkait infrastruktur pendukung, Huawei mempunyai tiga teknologi utama untuk smart city, yaitu cloud data center, eLTE, dan agile network. Dari situ, penduduk satu kota dan pemerintahnya bisa mendapatkan akses informasi yang mudah dari mana saja, termasuk secara nirkabel.
Dalam cakupan global, Huawei solusi Safe City telah dinikmati di 60 kota dan 20 negara bekerjasama dengan GSIA, SAP, Intergraph, Telmex, THALES, dan Netherlands VCS. Salah satunya adalah Bandung.