Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Serangkaian Tantangan di Era Cloud Computing

BACA JUGA

Ilustrasi cloud mobile, foto: venturebeat.com
Ilustrasi cloud mobile, foto: venturebeat.com

Jakarta, Selular.ID – Selama tiga tahun terakhir, komputasi berbasis awan (cloud computing) menjadi trend baru di dunia industri seiring dengan tingginya pertumbuhan data yang sejalan dengan bertambahnya penggunaan perangkat mobile dari tahun ke tahun. Nilai pasar teknologi cloud computing atau komputasi awan pada 2015 mendatang diprediksi meningkat sekitar 3,5 kali lipat dibandingkan pada tahun lima tahun silam.

Meski cloud semakin diminati oleh bisnis, langkahnya untuk mengadopsi teknologi tersebut tidaklah selalu mulus. Selalu ada
tantangan yang menghadang. Hal ini terungkap dalam studi mengenai application service yang digelar oleh F5 Networks kepada 3.266 responden yang terdiri dari para pembuat keputusan dalam bidang IT di berbagai penjuru Asia. salah satunya Indonesia.

Berdasarkan penelitian, walau belum seluruh organisasi Indonesia menerapkan cloud computing, tapi sebanyak 43% dari responden melihat ‘Private cloud’ sebagai teknologi yang berpengaruh terhadap strategi perusahaan dalam 2 hingga 5 tahun ke depan.

Kendati hybrid cloud semakin populer dalam bisnis, sepertiga perusahaan (29%) mengaku bahwa adopsi yang lambat terjadi karena ketidakmampuan mereka dalam mengenali pengaturan pengelolaan identitas dan akses yang komprehensif. Bahkan, lebih banyak lagi (35%) yang mengakui bahwa mereka minim pemahaman untuk tahu kapan saat yang tepat menerapkannya secara publik atau privat.

“Isu keamanan masih jadi satu hal yang critical,” ujar Fetra Syahbana, Country Manager F5 Networks Indonesia.

Hanya 11 persen dari responden yang sangat yakin bisnis mereka dapat menangani ancaman keamanan tingkat aplikasi. Saat ditanyakan apa saja yang rela dikorbankan demi keamanan jaringan mereka, 25 persen mengatakan perangkat penggabungan perangkat jaringan, sementara jumlah responden yang sama menyebutkan opsi programabilitas jaringan. Sementara itu, hanya 6 persen responden saja yang rela mengorbankan ketersediaan akses ke aplikasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa memenuhi ekspektasi pengguna adalah prioritas utama bisnis.

“Soon atau later, Indonesia sedang bergerak ke arah sana (cloud),” pungkasnya.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU