Jakarta, Selular.ID – Angka kepemilikan smartphone di Indonesia memang masih jauh dibanding kepemilikan feature phone. Disebutkan hanya 30 persen masyarakat Indonesia yang menggunakan smartphone. Namun, penetrasi penggunaan smartphone di Tanah Air terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hasan Aula, Vice President Director PT Erajaya Swasembada Tbk, meramalkan bahwa adopsi smartphone akan terus naik dan bertumbuh di tahun 2016. “Mungkin bisa mencapai 50 persen di tahun depan,” kata Hasan saat wawancara eksklusif dengan Selular.ID di kantor Erajaya, Jakarta Barat.
Terbatasnya smartphone 4G Long Term Evolution (LTE) dengan harga jual terjangkau menjadi kendala dalam mendorong pertumbuhan teknologi telekomunikasi mobile generasi ke empat tersebut. Untuk itu, salah satu strategi untuk mendorong penetrasi 4G LTE adalah dengan kehadiran perangkat-perangkat yang terjangkau.
“Ponsel-ponsel keluaran terbaru nanti sudah punya 4G. Tapi penetrasi 4G butuh waktu karena (smartphone) harganya mahal,” katanya. Padahal, perangkat ponsel pintar berbasis 4G merupakan salah satu dari sekian banyak bagian ekosistem 4G LTE yang perlu dipenuhi.
Sebagai petinggi distributor ponsel tersohor dalam negeri, Hasan mengaku bahwa pihaknya turut mendukung vendor-vendor yang mau menyediakan ponsel 4G murah. Ketersediaan ponsel murah diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekosistem perangkat berbasis 4G di Tanah Air.
