Jakarta, Selular.ID Teknologi Small Cell yang digadang gadang sebagai solusi paling ideal guna meningkatkan kapasitas jaringan khususnya di tempat-tempat yang tidak terjangkau maupun kesulitan akses pada jam sibuk diprediksi permintaannya akan meningkat 5 tahun mendatang. Karena diperkirakan dalam rentang waktu itu, pembangunan gedung-gedung bertingkat dan area publik akan terus berkembang.
“Small Cell merupakan salah satu teknologi yang potensial untuk dikembangkan khususnya di era pertumbuhan pasar mobile broadband, teknologi ini akan menghasilkan permintaan sekitar USD20 miliar dalam lima tahun mendatang,” kata Mohammad Rosidi, General Manager Solution Consulting Huawei Indonesia.
Lebih jauh Mohammad Rosidi menuturkan, pertumbuhan pasar mobile broadband yang sangat cepat menciptakan kesempatan yang besar bagi permintaan Small Cell. Mohammad Rosidi menyebutkan, teknologi yang ditawarkan Huawei memiliki biaya yang lebih murah.
Small Cell juga berarti menanamkan infrastruktur minimalis sperti micro BTS untuk menutupi celah jaringan itu. Artinya, ketimbang memasang macro site, perangkat pemancar sinyal yang biasanya ada di atap gedung, pemasangan perangkat small cell tergolong lebih efisien. Secara biaya, small cell lebih hemat karena biaya listrik, pemasangan, dan perawatan yang lebih murah karena produknya yang ringkes dan tidak besar.
Untuk kerapatan, satu produk Small Cell sendiri memiliki jarak mencapai 10 meter, sehingga ini mampu meminimalisir masalah tidak ada sinyal, sinyal terputus-putus atau suara yang tidak jelas.
Rosidi menambahkan, penerapan teknologi Small Cell memang cocok untuk kalangan perusahaan. Namun untuk hasil yang maksimal diperlukan kerja sama antara dua pihak, yaitu penyedia perangkat Small Cell dan operator telekomunikasi.
“