
Jakarta, Selular.ID – Program penjualan cepat di online alias flash sale memang sangat populer di Cina dan India. Ribuan produk, terutama ponsel, diklaim telah ludes dalam sekian menit saja. Metode penjualan seperti itu disinyalir mampu menggaet banyak calon pembeli, sehingga Lazada Indonesia ikut menerapkan konsep flash sale tersebut di Indonesia. Selama perjalanan satu tahun, pelaku industri e-commerce ini sudah menyelenggarakan periode flash sale untuk 15 tipe smartphone.
Serbuan pengunjung di luar prediksi, membuat situs Lazada seringkali ‘tumbang’ sehingga tidak bisa diakses atau proses loading-nya lama. Proses transaksi tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Alhasil, banyak pemburu ponsel yang mengeluhkan hal tersebut.
Pihak Lazada Indonesia mengaku tidak menyangka bahwa respon netizen begitu besar tiap kali penyelenggaraan flash sale suatu smartphone. “Kamu underestimate demand, tak menyangka trafik akan sangat besar sekali,” kata Sebastian Sieber, Chief Marketing Officer, Lazada Indonesia, saat Selular.ID temui di kantor pusat Lazada, di kawasan Kuningan, Jakarta (22/9/2015).
Flash sale sejatinya harus didukung pula dengan kemampuan situs online yang mumpuni menangani permintaan traffic yang cukup besar dalam waktu bersamaan. Pendaftaran yang sebelumnya dilakukan bisa menjadi ancang-ancang seperti apa kesiapan di belakang layar dari sisi teknologi. Kemungkinan down masih bisa terjadi tetapi tentunya bisa diminimalisir.
“Kebanyakan complain terkait website Lazada yang lamban sehingga butuh waktu lama untuk akses,” terang Sebastian.
Di kesempatan yang sama, Tania Amalia, Public Relations Manager Lazada Indonesia, mengungkapkan bahwa 40.000 unit Xiaomi Redmi 2 telah habis dalam kurun waktu 40 menit, pada gelaran flash sale periode 8 April 2015. Melihat situasi tersebut, dipastikan jumlah pengunjung melebihi stok yang disediakan oleh Lazada, sehingga wajar bila mempengaruhi daya tampung server.