Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Kaspersky: Pencurian Rekening Online Jadi Kekhawatiran Terbesar Pengguna Internet

BACA JUGA

savemoneyJakarta, Selular.ID – Internet saat ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan, sebagian penggunanya mengandalkan layanan data untuk keperluan mengerjakan pekerjaan, belanja bahkan transaksi banking melalui internet. Namun dari sekian banyak aktivitas internet  pencurian rekening online merupakan kekhawatiran terbesar bagi pengguna.

Hal ini terangkum dalam catatan Kaspersky lab dan B2B Internasional, tentang ancaman dunia maya yang paling dikhawatirkan oleh pengguna internet. Ternyata hasil dari survei mereka menunjukkan 68% koresponden khawatir terhadap peretasan rekening serta malware yang dirancang untuk mencuri password serta informasi rahasia, keduanya memiliki koresponsen yang sama, sehingga berada di posisi satu dan dua. Sedangkankeuangan berada di posisis ketiga, dengan 63%pengguna merasa khawatir tentang kemungkinan kehilangan uang dari rekening. Ke empat Diikuti oleh phishing email dan website bentuk lain ancaman yang juga menargetkan kredensial rekening.

Elena Kharchenko, Head of Consumer Product Management, Kaspersky Lab menyebutkan kendati pengguna internte yang khawator terhadap keamanan rekening online mereka, namun hanya beberapa dari mereka yang berpikir tebtabf ancaman syber. Sehingga Kapersky klab menganjurkan pengguna internet untuk memperluas pengetahuan mereka tentang ancaman internet saat ini.

Kemudian dari laporan tersebut mencatat, 86% responden mengkhawatirkan mengenai kredensial yang merupakan jenis ancaman pengguna Internet kenali dengan baik, yaitu adanya peretasan rekening, phishing dan malware yang dapat mencuri password. Hal-hal seperti ini menunjukkan bahwa ancaman online yang paling dikenal dan paling mengkhawatirkan para pengguna adalah pencurian identitas digital mereka.

Lalu kekhawatiran terkecil bagi pengguna internet adalah serangan DDoS dan aksi spionase global kekhawatiran pengguna internet sebanyak 29% dan 27%. Pasalnya jenis serangan cyber seperti ini lebih menargetkan perusahaan dan jarang mengancam pengguna biasa.

Pada intinya, survei tersebut menunjukkan bahwa pengguna masih meremehkan banyak ancaman cyber. Menariknya, 54 persen responden mencatat peningkatan yang signifikan dalam jumlah ancaman online, tetapi hanya 23 persen dari responden yang percaya bahwa diri mereka bisa menjadi target serangan cyber.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU