Jakarta, Selular.ID – Jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, banyak pihak yang memprediksi jika pertumbuhan pasar tablet global di 2015 akan melambat. Walau demikian, pasar tablet Indonesia justru diprediksi bakal alami pertumbuhan tahun ini.
Seperti diakui oleh Michael Edward, Research Manager IDC Indonesia, di awal tahun ini pasar tablet dinilai cukup berat. Meski demikian, pada Q2 tahun ini pasar tablet khususnya Indonesia disebut bakal kembali naik.
“Di Q2 marketnya sudah bounce (balik) ke angka 1,5 juta. Jadi, hampir sama dengan Q4 tahun 2014,” kata Michael di sela-sela peluncuran tablet Advan Vandroid X7.
Lebih lanjut, Michael menilai walaupun cukup menantang, namun pihaknya optimis jika pasar tablet Indonesia akan kembali tumbuh sampai akhir tahun ini. Bahkan, sampai akhir tahun 2018, pasar tablet Indonesia diestimasi bakal mengalami kenaikan.
“Dari tahun 2014 ke tahun 2015 ada pertumbuhan sekitar 8%. Jadi, ini merupakan angka pertumbuhan yang cukup besar. Dan bahkan, kita lihat di tahun 2018 pasar tablet masih bisa tumbuh dari angka tahun 2014 yang tahun lalu kita tutup dengan angka 5,3 juta unit, ini bisa mencapai hampir 7 juta unit,” tandas Michael.
Menurut IDC pertumbuhan pasar tablet khususnya di Indonesia didorong oleh salah satunya oleh tablet berlayar 7 inci yang didukung dengan fitur voice yang saat ini paling kuat di pasar.
“Kenapa orang pilih tablet 7 inci dengan voice, karena dengan tablet 7 inci saya bisa main, bisa kerja, plus saya juga bisa telepon,” papar Michael.
Berbeda dengan tablet 7 inci, untuk tablet 8 inci, walau tahun lalu masih tercapture mengalami pertumbuhan. Namun, pada tahun ini pertumbuhannya disebut cukup berat. “Kalau tahun lalu kita sempat melihat pasar tablet 8 inci cukup growing, tahun ini cukup berat untuk growing-nya karena dari sisi harga (cenderung mahal),” tutupnya.
