Jakarta, Selular.ID – Bekerjasama sama dengan Samsung, PT. Internux selaku operator produk Bolt, menghadirkan bundling smartphone Samsung Galaxy J5. Meski ‘diikat’ dengan produk Bolt, ternyata smartphone ini juga bisa digunakan untuk mengaktifkan layanan operator lainnya, alias di-unlock.
Dengan kondisi itu, ketika pengguna sudah membeli paket bundling tersebut, tidak mustahil pengguna bisa berpindah dari Bolt ke layanan operator lainnya. Menanggapi hal itu, Larry Ridwan, Chief Commercial Officer Bolt, mengatakan pihaknya tidak terlalu khawatir. “Soal smartphone yang di-unlock kami serahkan ke pelanggan” ujarnya. Namun Larry yakin pelanggan Bolt dengan sendirinya akan tetap memilih Bolt.
Keyakinan Larry tersebut salah satunya didasarkan pada pengalaman Bolt sebagai operator pertama yang menggelar layanan 4G. “Sebagai operator pioneer untuk layanan 4G di Indonesia, Bolt sudah membuktikan mampu menghadirkan layanan akses super cepat berbasis 4G” ujar Larry.
Hingga kini pelanggan Bolt sudah mencapai sekitar 1,5 juta pelanggan. Serta sudah terdapat 3.200 BTS Bolt di Jabodetabek dan 200 BTS di Medan. Bolt baru hadir di Medan sejak awal tahun 2015 ini. Setelah sekitar 2 tahun sebelumnya menggelar layanannya di rumah Jabodetabek.
Bolt yang hadir sejak tahun 2013, memang dibatasi jangkauannya hanya boleh beroperasi di wilayah Jabodetabek dan sebagian Sumatera Utara. Berbeda dengan operator selular yang boleh menggelar layanan 4G di seluruh wilayah Indonesia. Terkait persaingan ini, Larry tetap yakin Bolt mampu bersaing. “Tarif akses internet Bolt masih paling murah dibandingkan lainnya” kata Larry menegaskan salah satu keunggulan Bolt.
