
Jakarta, Selular.ID – Penggunaan pesan teks (SMS) bukan lagi sekadar chatting untuk bertanya kabar saja. SMS juga telah digunakan secara efektif untuk tujuan medis atau kesehatan. Misalnya, para dokter mengandalkan pesan teks untuk mengingatkan jadwal minum obat pasien mereka.
Di Swedia, pihak medis memanfaatkan SMS sebagai motivasi bagi orang-orang yang telah menyumbangkan darahnya kepada pasien yang membutuhkan. Setiap orang yang baru saja mendonorkan darahnya diminta untuk meninggalkan nomor ponsel. Setelah donor, semacam PMI di Swedia bakal mengirimkan pesan yang berisikan pemberitahuan bahwa darah yang pendonor serahkan telah dipakai untuk tujuan yang mulia, yakni menyelamatkan nyawa seseorang.
Melalui sistem motivasi ini, diharapkan banyak pendonor yang akan menyumbangkan darahnya. Setidaknya, orang yang bersangkutan akan mendonorkan darahnya kembali, atau bahkan mengajak orang lain untuk melakukan hal serupa.
Karolina Blom Wiberg, manager komunikasi di pusat layanan donor darah Stockholm, mengungkapkan bahwa sistem ini rupanya jadi jurus efektif guna merekrut pendonor lebih banyak lagi. Aktivitas donor darah telah meningkat sebesar 25 persen di negara-negara berpenghasilan tinggi, di mana sulit menjaring pendonor baru.
“Kami memang terus mencoba mengembangkan cara untuk mengekspresikan pentingnya donor itu sendiri,” tutur Karolina