
Jakarta, Selular.ID – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika sangat berpengaruh terhadap perkembangan industry di tanah air. Di industry telekomunikasi, beberapa vendor ponsel telah menaikkan harga jualnya sebagai akibat dari melemahnya rupiah. Imbas pelemahan rupiah pun tidak dapat dihindari oleh operator selular, XL salah satunya.
Jika dilihat dari kinerja tahun 2014 XL harus mengalami kerugian sebesar Rp1,3 triliun yang berasal dari perbedaan nilai tukar mata uang. Untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian akibat terus melemahnya nilai tukar rupiah ini, XL Axiata mempunyai strategi tersendiri.
Mohammed Adlan Direktur XL menyampaikan bahwa operator terbesar kedua di Indonesia ini akan terus mencari peluang untuk melakukan hedging dalam mengantisipasi kerugian yang timbul akbat perbedaan nilai tukar rupiah.
Selain itu menurut Adlan, XL juga akan melakukan transaksi dalam pembelanjaan capex dengan menggunakan mata uang rupiah. “Budgetingnya tetap menggunakan dollar amerika tetapi untuk transaksi kami akan coba lakukan dengan rupiah,” ungkapnya.
Seperti diketahui tahun 2015 ini XL Axiata telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp7 Triliun yang sumber pendanaannya akan menggunakan kas internal perusahaan.