Lombok, Selular.ID – Kebutuhan teknologi selular di kalangan nelayan ternyata di luar perkiraan. Aplikasi yang dapat membantu para nelayan tersebut agar tidak tersesat ketika melaut sangat dibutuhkan.
Bahrim, seorang nelayan asal Ampenan menyampaikan kepada Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Indonesia, bahwa dia berharap ada sebuah ponsel yang bisa melacak keberadaan temannya yang tengah berlayar. “Supaya tidak ada lagi nelayan yang hilang,” ujarnya lirih.
Impian tersebut diungkap nelayan asal Ampenan itu ketika diajak bercengkrama Rudiantara saat memberi sambutan pada peluncuran layanan aplikasi mFish di Lombok (26/2/2015).
Harapan Bahrim, diakui Rudiantara, tidak terpikirkan oleh pengembang. Kendati demikian, fitur itu tersedia dalam aplikasi yang dirilis XL atas kerjasama dengan developer aplikasi asal New York, Tone. Salah satu fiturnya, pesan instan ke sesama nelayan, sebenarnya bisa dimanfaatkan juga untuk bertanya posisi. “Tapi ini bisa menjadi masukan berharga, bila ditambahkan menu “Ping” untuk SOS atau keadaan darurat, yang otomatis mengirimkan posisi sang pengirim pesan,” tutur Rudiantara spontan.
Aplikasi gubahan Tone tersebut ditujukan untuk membantu nelayan mencari ikan. Kalau biasanya nelayan hanya mengandalkan awan, angin, bintang, dan umumnya insting, dalam melaut, kini mereka bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dengan sebuah aplikasi. mFish memuat berbagai kebutuhan nelayan mulai dari prakiraan cuaca, ketinggian ombak, cek harga jenis ikan tertentu di pengepul, sampai berkomunikasi antar nelayan.
Fitur yang dirasa paling bermanfaat bagi nelayan, ujar perwakilan Yayasan Masyarakat Perikanan Indonesia Novita Anggraini, adalah kemampuan mFish dalam mendeteksi keberadaan plankton yang menandakan di situlah ikan berkumpul. Sehingga kegiatan melaut nelayan akan semakin produktif.
mFish sendiri adalah aplikasi Android yang saat ini masih tersedia eksklusif paket mFish kit untuk 50 nelayan di Ampenan, Lombok, sebagai pilot project. Kelak, mFish juga akan disosialisasikan ke Karimun Jawa, Demak, Tegal, serta Kendari. (Ind)
