Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Bermodal Besar, Menkominfo Berharap Banyak Pada Polytron

BACA JUGA

Kondisi kerja pabrik Polytron, di Kudus, Jawa Tengah
Kondisi kerja pabrik Polytron, di Kudus, Jawa Tengah

Jakarta, Selular.ID – Produsen ponsel lokal Polytron mempunyai holding dengan kapitalisasi bisnis yang sangat besar. Besarnya pendanaan yang dimiliki oleh anak usaha Group Djarum ini diharapkan mampu berkiprah lebih jauh lagi dalam industri ponsel di Tanah Air. Apalagi sekarang pemerintah sedang getolnya mempromosikan kemampuan lokal dalam memproduksi ponsel lewat aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) maupun kebijakan pembangunan plant produksi di Indonesia bagi vendor ponsel.

Harapan tersebut disampaikan Rudiantara, Menkominfo RI saat Selular.ID bertandang ke ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Dalam aturan TKDN tersebut Rudiantara menjelaskan komponen penghitungnya akan dirumuskan kembali. Namun pria yang biasa disapa Chief RA ini berharap brain ware mengambil porsi yang paling besar. “Yang harus kita manfaatkan adalah kemampuan sumber daya manusia Indonesia, orang-orang indonesia itu sangat kreatif”, jelasnya.

Dalam konteks ini research and development bisa menjadi komponen penghitung TKDN. Dengan Kekuatan finansial Djarum sebagai holding-nya, Polytron diharapkan Menkominfo bisa mempunyai R&D atau Djarum sendiri memiliki startup company yang mereka dirikan khusus untuk membuat desain-desain.

“Kita tidak boleh fokus di hardware, karena kalau komponen ponsel itu diurai, produsen akan mencari komponen mana yang value chain-nya tinggi dan mereka cari yang paling murah. Kalau kita hanya hardware saja kita tidak akan pernah bisa melakukan (menerapkan aturan TKDN) itu di Indonesia,” jelasnya.

Produsen ponsel menurut Menkominfo akan selalu melihat economic of scale-nya, sementara untuk hardware mempunyai standar yang sama dimana-mana sehingga produsen tinggal memilih mana yang memberikan harga yang paling murah. Oleh karena itu Rudiantara menghimbau kepada para pelaku industri lokal jangan berfokus pada hardware.

Menurut RA jika ada SDM Indonesia yang mampu mendesain dan hasil karyanya tersebut dibeli oleh brand internasional maka akan memberikan pemasukan bagi masyarakat Indonesia karena hasil karya tersebut termasuk ke dalam intellectual property right dimana si penciptanya dapat menerima royalty. “Kita juga harus libatkan brand internasional untuk ikut, hanya saja dimana bermainnya harus kita tentukan”, pungkasnya. (bda)

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU