LifeLens akan berjalan di gadget OS (Operating System) Windows Phone 7 dan bertindak layaknya laboratorium pemeriksa darah Lensa khusus akan ditanam di kamera smarpthone tersebut yang bisa mengambil gambar dari sampel darah yang telah disiapkan dan kemudian memproses data tersebut untuk mendeteksi keberadaan dan kuantitas parasit malaria. Data itu kemudian dikirim ke server yang akan memberikan respon diagnosa melalui SMS. Singkatnya, LifeLens bisa dioperasikan dengan siapapun yang bisa mengoperasikan fungsi dasar sebuah smartphone, singkat cerita tidak dibutuhkan keterampilan khusus maupun pelatihan bahasa untuk memanfaatkan alat ini sehingga bisa lebih menghemat waktu dan biaya. Selain itu, diharapkan angka kematian terkait malaria akan menurun dengan adanya LifeLens. (Dissa Naratania)