Dengan asumsi riset pada 2015 nanti ada 47 persen dari total ponsel adalah smartphone, harapan untuk meraih pasar yang besar di kawasan Asia menjadi relevan. Di sinilah kemudian ikatan antara BlackBerry dan konsumennya menjadi kunci pertumbuhan pemakaian di kawasan Asia. “Dari sisi produk kami terus melakukan inovasi dengan meluncurkan berbagai produk di berbagai segmen,” tambah Wade. Tak hanya itu, karena berbisnis retail pihaknya juga mempermudah pengguna maupun calon pengguna yang ingin membeli produk yang ditawarkan.
Bukti keseriusan itu misalnya membuat gerai penjualan menggandeng distributor dengan menghadirkan gerai interkatif sehingga pembeli bisa punya pengalaman menggunakan BlackBerry terlebih dulu. ” Gerai di Indonesia seperti di Gandaria City menjadi yang terbesar di Asia Pasifik,” tambah Wade. Tak hanya di Indonesia, gerai serupa juga dibangun di negeri jiran Thailand. Selain pengembangan untuk mendekatkan konsumen, RIM juga mengembangkan investasi untuk memperkuat ekosistem pengembangan aplikasi di Tanah Air. (Lukman Aribowo)