6 August 2012 17:30
Setelah menutup pabriknya di Finlandia, laporan baru menyebutkan bahwa Nokia segera menutup kantor Qt di Australia dan merumahkan tim pengembang QML-nya. Staf yang dirumahkan tersebut bertanggung jawab atas pengembangan aspek kunci dari toolkit open-source Qt termasuk layout user interface QML. Salah satu developer yang dirumahkan Lorn Potter menyampaikan kepada komunitas Qt bila dirinya berniat meneruskan kerja toolkit itu sendiri tapi sedang dalam pencarian pekerjaan baru.Jika Anda kurang familiar dengan Qt, ini adalah framework cross-platform yang digunakan untuk aplikasi software mobile dan desktop dengan graphical user interface (GUI). Awalnya Qt dikembangkan oleh perusahaan software asal Norwegia, Trolltech, dan diakuisisi oleh Nokia pada tahun 2008 silam. Setelah proses akuisisi selesai, Nokia menjadikan Qt sebagai platform yang terbuka dan dimigrasikan ke Lesser General Public License (LGPL). Dikatakan juga saat ini Nokia sedang menunggu perilisan dari Qt 5.0 (yang diundur sampai Agustus) sebelum menginisiasikan proses penjualan asetnya tersebut.
Selain itu diketahui dari mantan engineer Nokia, Atlant Schmidt, yang memostingkan berita ini di mailing list Qt bahwa Nokia akan menjual aset Qt mereka. Sebelumnya, Nokia menempatkan Qt sebagai jalan menciptakan set API (application programmer interface) terpadu agar bisa bekerja silang platform, Symbian dan MeeGo. Karena sudah menyerahkan diri pada Windows Phone 7 dan membuang Symbian juga MeeGo, bila Nokia sekarang ingin menjual aset Qt dan merumahkan pekerjanya bukanlah hal yang mengejutkan lagi.
Pendukung Qt berharap Nokia tetap akan menampung Qt bersama Meltemi di beberapa muatan. Meltemi adalah generasi lanjutan sistem operasi handphone berbasis Linux yang ditujukan untuk handset murah untuk pasar negara-negara berkembang. Apapun itu, pemutusan kerja pegawai Nokia tentu akan berdampak negatif bagi pengembangan Meltemi. (Khoirunnisa)
Sumber : http://arstechnica.com (2/8/2012)