Jakarta,Selular.ID – Sepanjang tahun 2014, pabrikan handset asal Tiongkok, Oppo, telah mengapalkan setidaknya 25 juta hingga 30 juta unit smartphone. Di tahun depan, perusahaan optimis bisa mengirimkan produknya hampir dua kali lipat atau sekitar 50 juta unit, menurut laporan Digitimes (23/12/2014).
Dari total tersebut, hampir 35 juta unit smartphone diperkirakan bakal dipasarkan di Tiongkok, sedangkan sisanya akan disebarkan ke pasar global.
Saat ini, Oppo ditengarai sedang menggodok smartphone low-end yang dibekali chipset mobile dari MediaTek sebagai ‘senjata’ untuk merangsek segmen entry-level, baik di pasar domestik maupun internasional. Selama ini, Oppo memang dikenal kompeten memproduksi smartphone mumpuni tapi sayangnya harga jualnya dinilai terlalu mahal.
Mengingat persaingan smartphone yang kian sengit, konsumen tentu juga mempertimbangkan masalah harga, di samping mutu spesifikasinya. Bila mereka punya target pengapalan 50 juta unit tahun depan, lantas mungkinkah juga bisa meraih total penjualan serupa? Di saat banyak produsen handset lain yang bersedia memangkas banderol smartphone demi menanggok konsumen.
Laporan lain ini menyebut bahwa Oppo sedang menjajaki kemungkinan mendirikan pabrik handset di luar kampung halamannya. Area incarannya tak lain adalah Indonesia, di mana perusahaan mengklaim pangsa pasar sekitar 6,5%.
(Baca juga: Oppo Mulai Bangun Pabrik di Indonesia, Pertama di Luar Tiongkok )
Dengan mendirikan pabrik di Tanah Air, membuktika ambisi besar perusahaan ini untuk merengkuh konsumen lokal sebanyak mungkin. Namun di sisi lain, kompetitor yang sama-sama berasal dari China daratan seperti Xiaomi, Lenovo dan Huawei terus menggempur dengan strategi menggelontorkan smartphone murah. Berlawanan dengan strategi Oppo yang lebih banyak menjual produk premium. (bda)
