“Memiliki real estate bukanlah bagian dari bisnis inti Nokia dan ketika kesempatan baik muncul kita bersedia keluar dari jenis aset non-inti. Kami akan terus beroperasi secara normal (sebagai penyewa) di gedung kantor pusat dalam jangka panjang,” ujar CFO Nokia Timo Ihamuotila.
Produsen handphone ini bertekad untuk memenangkan kembali hati pengguna smartphone dari cengkraman perangkat Android Google dan iPhone Apple dengan menjual asset non-core-nya, salah satunya gedung yang sudah beroperasi sejak 1997 itu, sebagai bagian dari rencana mengubah haluan. CEO Nokia Stephen Elop menyatakan kalau pada kuartal keempat ini Nokia akan “melanjutkan transisi” yakni pindah ke platform milik Microsoft Windows.
Sebelumnya, Nokia telah menjual unit handphone mewah Vertu ke grup perusahaan ekuitas swasta EQT Partners pada bulan Juni dan setuju menjual unit app-tools Qt ke perusahaan layanan IT Digia Ovj pada Agustus silam. (Khoirunnisa)