Komputasi Awan, Merevolusi Industri Musik Digital

ABI Research, lembaga penelitian teknologi asal AS melaporkan bahwa teknologi komputasi awan (cloud computing) secara bertahap akan merevolusi industri musik. Alih-alih membeli atau mengunduh lagu melalui internet, konsumen dapat mendengar lagu melalui layanan streaming on-demand cloud computing. Hal ini membantu pengguna dalam menyusun playlist dan menerima rekomendasi untuk lagu dan band sesuai dengan selera musik setiap orang.

Jumlah pengguna layanan mobile music streaming diharapkan mendekati 5,9 juta pelanggan pada akhir akhir 2011. ABI Research percaya jumlah itu akan melebihi angka 161 juta pelanggan pada tahun 2016 mendatang. Ini berarti tingkat pertumbuhan tahunan hampir mencapai 95 persen. Wilayah Asia-Pasifik diperkirakan akan menjadi pasar regional terbesar untuk mobile music streaming.

Karena jangkauan smartphone yang luas, layanan streaming musik berbasis cloud computing tampaknya terlihat sebagai pasar yang menggiurkan. Sebagai pemimpin dalam industri unduh konten musik legal, Apple iTunes sedang menyiapkan layanan streaming musik. Beberapa nama besar lain yang sudah lebih dulu menyeburkan diri dalam bisnis ini adalah Sony Music Unlimited, Pandora, Rhapsody dan Spotify. (Deni Taufiq)