Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Dampak OTT: Yang Untung dan Yang Buntung

BACA JUGA

Ilustrasi OTT
Ilustrasi OTT

Wajar jika operator merasa ‘gerah’ dengan para pemain Over The Top (OTT) semacam Facebook, Google dan lainnya. Operator yang bersusah payah membangun jaringan selular, tapi justru para pemain OTT yang lebih memanfaatkan untuk mengeruk pendapatan, khususnya dari iklan mobile. Tren akses layanan mobile memang memberikan berkah bagi para pemain OTT.

Facebook misalnya, dari laporan kinerja keuangannya pada kwartal ketiga 2013 ini terkuak bahwa hampir setengah pendapatan iklannya berasal dari layanan Facebook Mobile. Jaringan media sosial ini berhasil membukukan pendapatan dari iklan mobile sebesar 49% dari total pendapatan iklan Facebook yang mencapai USD 1,8 milyar. Dengan kata lain, hampir USD 900 juta didapat dari iklan mobile. Sedangkan secara keseluruhan, pendapatan Facebook mencapai USD 2,02 milyar. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012, pendapatan total ini mengalami peningkatan sebesar 60%. Sedangkan untuk pendapatan dari iklan meningkat 66%.

Facebook menyatakan pertumbuhan pengguna Facebook via perangkat mobile tiap tahunnya bertumbuh sekitar 45%. Hingga kini saja Facebook sudah memiliki 874 juta pengguna aktif dari total 1,19 milyar pengguna secara global. Di mana sekitar 73% dari seluruh pengguna Facebook minimal mengakses satu kali setiap bulannya dari perangkat mobile. Average Revenue Per User (ARPU) Facebook di kuartal ketiga 2013 pun kini mencapai $1,72.

Layanan mobile yang juga merasakan pendapatan dari iklan mobile yaitu Instagram. Layanan yang dibeli oleh Facebook pada tahun lalu senilai USD 750 juta ini sudah berhasil mengumpulkan sejumlah klien besar. Sebut saja seperti Adidas, Ben & Jerry’s, Burberry, General Electric, Levi’s, Lexus, Macy’s, Michael Kors, dan juga PayPal. Instagram mulai memuat iklan dengan merilis sample iklan perdana dari Michael Kors, sebuah label fashion. Michael Kors sendiri sudah mengantongi 1.3 juta follower di Instagram, dan telah mengunggah hingga 700 foto.

Pemain OTT lainnya yang ketiban untung dari akses mobile yaitu Google, salah satunya melalui layanan YouTube. Layanan video terbesar di dunia ini mengalami pertumbuhan yang signifikan dari sisi pengunjung melalui perangkat mobile, baik itu smartphone maupun tablet. Yaitu meningkat hingga 40% pada tahun ini dari jumlah keseluruhan. Dalam dua tahun belakangan YouTube berhasil meningkatkan jumlah pengujung mobile dari hanya 6% di tahun 2011 menjadi 25% di tahun 2012 dan 40% di tahun 2013.

Twitter juga kecipratan rezeki dari akses mobile. 70 % pemasukan iklan pada Twitter berasal dari dari perangkat mobile. Pendapatan layanan jejaring social 140 karakter ini mengalami peningkatan dua kali lipat yakni mencapai US$ 168,6 juta. Sedangkan pelanggan aktif Twitter meningkat 39% menjadi 231,7 juta orang. Padahal pada Oktober 2013 lalu masih berjumlah 218 juta pengguna.

Saat para pemain OTT menambah pundi-pundi pemasukan mereka dari iklan mobile, operator hanya bisa mencicipi pemasukan dari tarif akses mobile data. Pemasukan itu pun terbilang minim, karena antar operator pun sudah mulai terjadi ‘perang’ murah tarif akses data mobile. Padahal jaringan milik operator semakin disesakji oleh aktifitas layanan mobile milik para pemain OTT. Jadi memang sudah seharusnya operator mulai giat untuk untuk menghadirkan berbagai konten dan layanan mobile buatan sendiri untuk bisa menambah kocek mereka. Atau bisa juga dengan justru menggandeng para pemain OTT untuk memnafaatkan pasar mereka.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU