4 May 2014 09:30
Tak ayal saat ini semua kamera di smartphone masih mengandalkan fitur zoom digital untuk memperbesar gambar, padahal kemampuan “zooming” yang dimaksud bukanlah yang sebenarnya dalam kaitannya telephoto-lens. Teknologi kamera smartphone hanya memperbesar pixel dari tengah frame. Sehingga hasilnya adalah kasar dan kurang tajam. Tel Aviv University dan startup Corephotonics telah mengembangkan solusi yang lebih ramping, yang memanfaatkan output gabungan dari dua lensa compact.
Kamera prototipe Corephotonics terdiri dari satu lensa wide-angle dan satu lensa tele, yang masing-masing telah dilengkapi dengan sensor sendiri. Data dari kedua sensor “menyatu” dengan software, untuk menghasilkan satu gambar komposit. Pengguna bisa memilih tingkat zoom antara lain 3x zoom maksimum saat pengambilan gambar diam (still), atau 5x untuk video 1080p HD.
Menurut salah satu anggota tim, Prof David Mendlovic, mengklaim bahwa kamera ini mampu menawarkan kinerja cahaya rendah yang lebih baik dan empat kali resolusi kamera smartphone biasa. Sistem Corephotonics tidak berhubungan dengan smartphone dual-rear camera HTC One (M8), yang memiliki satu kamera optik biasa dan satu kamera depth-sensing.
Untuk menggenjot kekuatan terbaik kamera, komponen yang perlu diperhatikan adalah prosesor. Setidaknya, kekuatan pemrosesan yang terbukti mutakhir. Dengan kata lain, teknologi “dua kamera dalam satu” yang dikembangkan oleh Corephotonics bakal bekerja baik di smartphone high-end.
Mendlovic menyatakan bahwa ponsel yang menampilkan teknologi ini pertama kali akan menghentak pasar pada kuartal pertama tahun depan. Tidak disebutkan vendor apa yang beruntung menjajal teknologi kamera dual-lens ini. (Choi)
Sumber : http://www.aftau.org/
