26 November 2013 16:00
Teknologi wearable sedang beranjak menjadi aksesoris pendamping kegiatan mobile pengguna. Sebut saja Samsung Galaxy Gear, Sony Pebble, hingga kacamata ajaib Google Glass. Beberapa benda wearable yang diajukan ke badan sertifikasi FCC selama beberapa bulan terakhir ini cukup membuat kita berdecak heran, karena semakin tak masuk akal. Seperti paten Smart Wig dari Sony. Paten yang telah diajukan ke USPTO ini menggambarkan sebuah rambut palsu, yang akan memuat komputer dan berbagai built-in sensor.
Berikut potongan keterangan dari pengajuan paten :
Perangkat komputasi wearable, terdiri dari wig yang disesuaikan untuk menutupi bagian kepala pengguna, meliputi satu sensor untuk menyediakan input data, unit pengolahan yang digabungkan dengan sensor setidaknya satu untuk pengolahan kata input data, dan antarmuka komunikasi yang digabungkan ke unit pengolahan untuk berkomunikasi dengan perangkat komputasi kedua. Semua kesatuan komponen tersebut ditanamkan ke dalam wig, sehingga pengolahan pesan akan tertutupi selama penggunaan.
Dengan kata lain, wig pintar ini bisa bergetar bila pengguna menerima notifikasi email dan sejenisnya. Wig-chip juga bisa termasuk GPS dan transduser USG, dengan berbagai output berdengung untuk memberikan isyarat navigasi. Meski terdengar konyol, namun Sony memiliki ide yang cerdas untuk diterapkan pada Smart Wig. Salah satu fungsi yang menarik adalah wig bisa mendeteksi ekspresi wajah dan menerjemahkannya menjadi perintah komputasi. Apalagi bila banyak dibekali sensor nantinya, SmartWig itu tentunya bisa menjadi monitor kesehatan yang komprehensif, untuk memeriksa gelombang otak, suhu, tekanan darah, dan kadar keringat pengguna.
Selain cukup mengagumkan dari fungsinya, wig pintar itu pun bisa berguna untuk meningkatkan penampilan pemakai. Nampaknya, Sony harus memerhatikan syarat fashion rambut palsu yang sedang tren. Soal bahan rambutnya sendiri belum dijelaskan, entah ekor kuda, rambut manusia asli, atau bahan sintetis. (Choiru Rizkia)
Sumber : http://appft.uspto.gov/