Lebih lanjut, smartwatch akan dilengkapi antarmuka “sensor-rich,” dan akan bergantung pada keahlian rekayasa optik dari tim divisi Xbox Kinect Microsoft. Fungsinya, supaya perangkat dapat mengukur denyut jantung pengguna. Bahkan tidak sekadar satu macam sensor kebugaran saja, menurut sebuah rumor terbaru dari Tom’s Hardware (28/6/2014), smartwatch Microsoft juga dijejali 11 sensor onboard. Poin ini yang membuat kebingungan jenis perangkat wearable yang sedang dikerjakan Microsoft: apakah smartwatch atau malah fitness tracker/smartband?
Mengingat kemampuan perangkat yang lintas-platform, maka perusahaan membangun sistem Open API (Application Program Interface). Dengan adanya API ini, bakal mempermudah seorang programmer untuk membongkar suatu software, dan kemudian dapat dikembangkan atau diintegrasikan dengan perangkat lunak yang lain.
Tampilan eksterior wearable device Microsoft nampak berbeda dengan perangkat serupa yang sudah pernah kita lihat sebelumnya. Bentuk yang dipunya bukan berwujud kotak seperti LG G Watch ataupun membulat mirip Motorola Moto 360, namun lebih mendekat desain Nike Fuel Band. Karena, layar berada pada bagian bawah gelang.
Smartwatch Microsoft yang belum diketahui namanya diperkirakan akan dipamerkan mulai bulan Oktober mendatang. (Choi)