15 August 2013 13:00
Tim peneliti di Universitas Nasional Taiwan telah menciptakan sebuah sensor berkemampuan WiFi yang tertanam di dalam mulut. Sensor ini mampu mengumpulkan data tentang kebiasaan sehari-hari seperti makan dan merokok.
Prototipe yang ada saat ini dilaporkan memiliki akurasi 94 persen dalam mengumpulkan data tersebut. Sensor ini mampu membedakan antara batuk, berbicara, makan, merokok, minum dan bernapas. Data yang dikumpulkan tersebut bisa dikirim ke dokter sebagai rujukan.
Untuk saat ini, sensor membutuhkan sumber daya eksternal, namun para peneliti berusaha mencari solusi daya internal.Sensor ini bisa tertanam antara dua gigi atau dipasang pada perangkat keras gigi seperti kawat gigi. Sensor jelas harus tahan air sehingga terhindar dari kerusakan. Sensor juga perlu dipastikan terpasang aman (pas) untuk menghindari kemungkinannya menjadi longgar dan sengaja ditelan.
Peneliti juga berusaha menambahkan dukungan Bluetooth, yang akan memudahkan dokter untuk men-download data pada perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Saat ini, solusi sensor masih membutuhkan semua data yang terkumpul di-upload terlebih dahulu ke server melalui WiFi. (Nis)
Sumber : http://www.digitaltrends.com (29/7/2013)
