Menurut sebuah artikel di Financial Times, inisiatif tersebut dituangkan dalam sebuah laporan komisi pemerintah untuk menentukan bagaimana negara harus beradaptasi dengan melanjutkan komitmennya untuk budaya bahasa-Prancis di era digital. Presiden Francois Hollande meminta pebisnis Pieere Lescure untuk mencari cara membiayai kegiatan seni setelah ekonomi di negara tersebut memburuk. Prancis terancam masuk resesi ekonomi pada kuartal pertama tahun ini.
Rupanya, pajak sebesar satu persen dari tiap perangkat mobile yang terjual saat ini akan memperoleh dana sebesar 86 juta EUR dengan gagasan untuk akhirnya menaikkan pajak sampai empat persen. Lescure percaya dengan menarik pajak empat persen pada penjualan ponsel pintar dan tablet akan meningkatkan pendapatan pemerintah.
Menteri Kebudayaan Aurélie Filippetti mengatakan pajak bisa dimasukkan dalam anggaran negara 2014 sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk “memperbaiki ketidakseimbangan yang berlebihan” dalam ekonomi digital dan “perusahaan produsen ponsel pintar harus berkontribusi pada pendapatan dari penjualan mereka untuk membantu para kreator, berkontribusi pada seni.”
Rencana tersebut akan membuat Apple dan Google, TV dan Radio, serta penyedia layanan internet untuk berkontribusi untuk seni di Prancis.
DigitalEurope, sebuah kelompok lobi untuk pembuat smartphone yang berbasis di Brussels, tidak menyetujui ide tersebut, dengan menyebutnya “sebuah langkah salah arah.” Penarikan pajak juga berisiko mengasingkan perusahaan teknologi.
Pemerintah Perancis juga mendorong untuk memastikan bahwa produk artistik mereka tetap dibebaskan dari aturan-aturan perdagangan bebas selama pembicaraan mengenai rencana perjanjian perdagangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat. (Nis)