“Saya tidak suka bila sebuah aplikasi berupaya mengakses lokasi atau buku telepon saya,” ucap Plamen Kosseff, orang dibalik penulisan data Android ini. “Mengapa mereka harus mengakses buku telepon saya untuk melihat data pribadi?,” Uuar pria yang sehari-harinya bekerja untuk perusahaan software, ProSyst, Bulgaria.
Sistem operasi kostumisasi buatan Kosseff adalah bagian dari upaya memberikan pengguna kontrol penuh atas bagaimana aplikasi mampu mengakses data pribadi mereka. Upaya ini merupakan respon atas kejadian tahun lalu terjadi dimana beberapa aplikasi membocorkan data pribadi pengguna smartphone. (Deni Taufiq)