27 November 2013 13:00
Hampir seluruh pemegang saham (shareholder) Nokia menyetujui Microsoft melanjutkan proses pembelian perusahaan, dengan merelakan divisi Mobile Devices dan Services kepada raksasa teknologi dunia itu. Meski dua divisi vital tersebut telah raib, namun Nokia mengungkapkan masih bisa bertahan dengan proyek-proyek lainnya. Nokia bakal melakukan perubahan dalam bisnisnya.
Menurut The Economist, saat ini Nokia akan mengalihkan fokus ke tiga lengan bisnis lainnya, meliputi Nokia Solutions and Networks (NSN), aplikasi navigasi HERE, dan divisi Advanced Technologies.
NSN merupakan bisnis sekunder terbesar milik Nokia. Divisi ini menyumbang pendapatan baru sekitar 90% untuk perusahaan. Pundi-pundi uang didapat karena menjual peralatan, perangkat lunak, beserta layanan kepada operator telekomunikasi. Saingan divisi ini cukup berat seperti perusahaan Ericsson Sweden, Huawei dan ZTE dari Cina, hingga Alcatel-Lucent yang berasal dari Perancis. CEO NSN, Rajeev Suri, mengatakan bahwa bisnis network lebih stabil ketimbang handset.
“Anda tidak hanya menjual kepada pelanggan, tapi membangun hubungan yang erat dengan operator telekomunikasi,” ujar Suri.
Sedangkan HERE menempati posisi kedua terbesar untuk bisnis non-handset. Vendor yang bermarkas di Espoo, Finlandia, ini menggandeng Mercedes untuk mengembangkan sistem self-driving car yang sudah mengusung teknologi HERE.
Terakhir, Advanced Technologies akan memberikan izin penggunaan (lisensi) banyak paten Nokia yang telah sukses dalam beberapa dekade terakhir. Dibalik itu, divisi ini juga diharapkan bakal menemukan ide-ide baru bagi perusahaan.
CEO Risto Siilasmaa mengatakan ketiga aspek utama tersebut bakal merubah masa depan Nokia. Selama bertahun-tahun silam, Nokia telah menjadi vendor ponsel. Transisi ke sektor jaringan, layanan, dan paten mungkin menjadi pengalaman panjang dan berliku bagi pabrikan ponsel Lumia tersebut. (Choiru Rizkia)
Sumber : http://www.economist.com/