Tiga unit smartphone keluaran vendor asal Taiwan itu dipasang disebuah roket dan sedang mengitari bumi pada ketinggian sekitar 150 kilometer, dalam sebuah kubus logam berukuran 4 inchi. Hasilnya diharapkan bisa segera didapatkan dalam dua minggu ke depan.
Misinya adalah memotret dari luar angkasa dan mengumpulkan data satelit, lalu mengirimkan data-data tersebut (pesan radio) kembali ke bumi secara teratur. Ini masih permulaan sebelum smartphone benar-benar menjadi bahan utama dari satelit-satelit di masa depan. Salah satu alasannya adalah untuk menekan biaya pembuatan satelit. Dengan investasi kurang dari US$10.000, peralatan off-the-shelf (smartphone) ini terhitung jauh lebih murah dibanding biaya merakit satelit konvensional.