Awal Februari 2014 Google akhirnya menjual Motorola Mobility ke Lenovo senilai $3 miliar. Perusahaan yang berbasis di Beijing itu kini bisa memanfaatkan kepopuleran merek dan jaringan distribusi Motorola di pasar Barat. Lenovo sendiri adalah produsen smartphone sukses di kandangnya. Kabar terbaru dari sumber rantai pasokan menunjukkan bahwa Lenovo mungkin akan mengadopsi strategi pemasaran dual brand untuk produk smartphone.Artinya, perusahaan mungkin akan terus menggunakan merek Motorola untuk menjual smartphone kelas menengah dan premium di pasar AS serta Eropa Barat, dan akan menggunakan merek Lenovo untuk menjual smartphone entry-level sampai mid-range di pasar Cina, Amerika Latin, dan sejumlah negara berkembang lainnya. Masih menurut sumber, fusi perusahaan berharap mampu mengapalkan sebanyak 80 juta unit perangkat ponsel tahun ini.
Lenovo sendiri belum secara resmi mengomentari mengenai masalah brand ganda ini. Nama-nama merek seperti “Motorola By Lenovo” masih dipertimbangkan, tetapi perusahaan belum meresmikan apa-apa. Mungkin kita harus menunggu jawabannya sampai kesepakatan akuisisi berakhir, yang diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan lagi.
Dengan brand awareness Motorola di negara Barat, tentu logis jika Lenovo ingin mempertahankan merek tersebut. Motorola adalah salah satu vendor handset terbesar di masa lalu, yang pasti memiliki sejarah yang melekat. Namun kita tidak bisa benar-benar yakin sampai Lenovo menegaskan hal ini kelak. (Nis)