Tidak berlebihan bila charger darurat ini diberi gelar terkecil di dunia. Dimensi Fuel berukuran 1.3 inchi, 0.9 inchi, dan tebal 0.5 inchi (33 x 22 x 12 mm). Case luar dibalut aluminium ringan sehingga bobot beratnya hanya berkisar 14gram saja. Bentuk mungil, maka kapasitas yang dihasilkan juga rendah. Fuel hanya menyediakan daya tahan baterai cadangan lithium-ion sebatas 220 mAh saja. Jelas, dalam perangkat ini, pengguna tidak bisa melakukan pengisian dalam kapasitas tinggi. Namun, cukup untuk menyediakan sekitar 20-30 menit waktu bicara tambahan, dan sampai beberapa jam waktu siaga, tergantung pada masing-masing handset.
Para pengembang Devotec mengklaim perangkat dapat mempertahankan isi “bahan bakar” selama satu hingga tiga bulan sebelum memerlukan pengisian ulang. Ini karena Fuel dilengkapi dengan saklar daya yang dirancang untuk menjaga pemakaian sia-sia. Ada juga tiga lampu LED untuk menginformasikan pengguna mengenai statusnya (sedang proses pengisian, sudah terisi penuh, dan sebagainya).
Saat ini, Fuel sudah mengumpulkan lebih dari US$60.000 dari target pendanaan US$20.000. Sebanyak 3000 pemesan rela mengeluarkan kocek sebesar US$20, dan berharap asesoris ini segera diproduksi. Devotec Industries menjanjikan proses perakitannya dimulai pada bulan Juli dari tahun ini. (Choiru Rizkia)