Sebelumnya, aplikasi iMessage digunakan hanya untuk mengirim dan menerima pesan berupa teks reguler dan MMS. Namun, berkat adopsi tahunan iPhone dan iPad yang kian tinggi nampaknya Apple iMessages jadi tertular kepopulerannya di kalangan pengguna iOS. Salah satu akar popularitas iMessage terus menanjak karena tetap mempertahankan eksklusivitas di iDevice saja. Padahal, sudah banyak layanan chatting online yang merambah beragam platform, seperti WhatsApp, LINE, dan bahkan BBM untuk meraup pengguna dalam jumlah besar.
Dalam suatu sesi Q&A di MacGasm (28/2/2014), CEO Apple Tim Cook menyatakan bahwa Apple kini melayani perpesanan iMessage dengan jumlah sekitar 40 miliar pesan setiap harinya. Pertumbuhan iMessages yang cepat memang benar-benar mengesankan. Pada bulan Januari 2013, rata-rata jumlah iMessages yang dikirim adalah pada 2 miliar per hari, artinya hingga kini telah melonjak sebesar 20 kali dalam setahun.
Meski WhatsApp saat ini dijejali 50 miliar pesan setiap hari namun tak bisa dijadikan perbandingan dengan iMessage. Pasalnya, aplikasi WhatsApp telah tersedia di seluruh platform mobile, sedangkan iMessage tidak.
Di ekosistem Apple, iMessage turut didukung dengan aplikasi bawaan FaceTime sebagai sarana komunikasi video call. Tim Cook menyatakan bahwa FaceTime kini sibuk melayani jumlah telepon sekitar 15 hingga 20 juta panggilan FaceTime setiap harinya di seluruh dunia. Angka ini sendiri diprediksikan akan terus meningkat seiring semakin meningkatnya jumlah pengguna perangkat platform iOS di seluruh dunia. (Choi)
