Dalam studi IHS, perusahaan riset ini mengungkapkan bahwa penggunaan bahan safir diperkirakan akan mencapai 54 kilometer – bukan kilometer dalam satuan jarak, melainkan unit yang digunakan untuk mengukur jenis penggunaan – pada akhir tahun 2013 ini. Padahal tahun lalu, permintaan global safir untuk membuat substrat dalam elektronik baru terhitung 32 kilometer.
Kemudian, penggunaan materi safir diprediksi bakal melonjak hingga 84 kilometer dalam kurun tiga tahun kedepan. Makin meningkatnya permintaan ini, sebagian besar dipengaruhi oleh produksi LED (light-emitting diodes). Permintaan untuk komponen ini sendiri mendulang prosentase sebesar 20 %. Mengingat fakta bahwa bahan safir ini memang lebih kuat dari kaca dan sangat tahan gores, nampaknya menjadi alasan paling menarik dari sudut pandang manufaktur.
Menurut IHS, kristal safir kebanyakan bakal diaplikasikan untuk penutup elemen lensa, tombol, dan layar. Substansi safir diklaim kekuatannya menduduki posisi kedua di bawah berlian. Bahkan, lapisan ini juga digadang memiliki ketahanan 2 hingga 3 kali lipat dibandingkan Gorilla Glass – tentu harganya lebih tinggi.
Saat ini, Apple merupakan salah satu produsen smartphone yang dikenal sudah memanfaatkan materi safir. Perusahaan yang bermarkas di Cupertino tersebut memakai safir dalam penutup lensa kamera iSight pada iPhone 5, dan kini membawa lagi ke Touch ID pada Apple iPhone 5s. (Choiru Rizkia)