Kamis, 9 Oktober 2025
Selular.ID -

Meta Luncurkan Kabel Bawah Laut Candle, Perkuat Konektivitas Asia Pasifik

BACA JUGA

Selular.id – Meta mengumumkan proyek kabel bawah laut terbaru bernama Candle yang akan menjadi sistem kabel berkapasitas terbesar di kawasan Asia Pasifik. Kabel sepanjang 8.000 kilometer ini akan menghubungkan Jepang, Taiwan, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada tahun 2028, memberikan akses konektivitas bagi lebih dari 580 juta orang dengan kapasitas 570 terabits per detik.

Pengembangan infrastruktur digital ini merupakan bagian dari komitmen Meta dalam membangun jaringan kelas dunia yang memiliki kapasitas dan ketahanan memadai untuk mendukung pengalaman online yang kaya, termasuk akses ke teknologi AI dan superintelligence personal. Kawasan Asia Pasifik sendiri menjadi rumah bagi lebih dari 58% pengguna internet global yang semakin bergantung pada infrastruktur digital yang robust.

Dalam pernyataan resminya, Meta menjelaskan bahwa Candle akan memanfaatkan teknologi kabel 24 fiber-pair yang baru dikembangkan untuk memberikan bandwidth setara dengan kabel berkapasitas terbesar mereka saat ini, Anjana. Kolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi terkemuka di kawasan menjadi kunci dalam realisasi proyek ambisius ini.

Perkembangan Sistem Kabel Bawah Laut di Asia Pasifik

Selain pengumuman Candle, Meta juga memberikan update mengenai perkembangan tiga sistem kabel bawah laut lainnya di kawasan Asia Pasifik. Kabel Bifrost yang diumumkan pada 2021 bersama mitra telah terhubung antara Singapura, Indonesia, Filipina, dan Amerika Serikat, dengan rencana perluasan ke Meksiko pada 2026.

Bifrost mengambil rute berbeda dari kabel transpacific sebelumnya untuk menambah redundansi lebih dari 260 Tbps pada jalur digital yang populer ini. Keberadaan Bifrost semakin memperkuat infrastruktur konektivitas di kawasan, sebagaimana tercermin dalam proyek pendaratan kabel Bifrost di Manado yang dilakukan oleh mitra lokal.

Sistem kabel Echo saat ini telah beroperasi dengan kapasitas 260 Tbps antara Guam dan California, dengan opsi konektivitas lanjutan ke Asia di masa depan. Sementara Apricot yang diumumkan sebelumnya kini tersedia antara Jepang, Taiwan, dan Guam, dengan rencana perluasan ke Filipina, Indonesia, dan Singapura.

Apricot dengan panjang 12.000 kilometer akan melengkapi sistem Bifrost dan Echo dengan kapasitas 290 Tbps. Kombinasi keempat kabel ini—Candle, Echo, Bifrost, dan Apricot—akan memungkinkan kawasan Asia Pasifik memiliki konektivitas intra-Asia dan jembatan transpacific menuju Amerika.

Penguatan infrastruktur kabel bawah laut ini sejalan dengan perkembangan pusat data di kawasan, seperti yang terlihat dalam pertumbuhan Johor sebagai hub data di Asia Tenggara yang mulai menggeser dominasi Singapura.

Dampak terhadap Ekosistem Digital Regional

Investasi Meta dalam infrastruktur kabel bawah laut di Asia Pasifik tidak hanya memperkuat konektivitas dasar, tetapi juga mendukung perkembangan teknologi masa depan. Dengan kapasitas yang massive, infrastruktur ini dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan bandwidth yang terus meningkat seiring dengan adopsi AI, komputasi awan, dan layanan digital lainnya.

Meta menegaskan bahwa pengembangan infrastruktur digital mereka di kawasan Asia Pasifik merupakan bagian dari komitmen untuk menyatukan orang-orang di seluruh dunia. Bersama dengan mitra-mitra, investasi ini akan meningkatkan skala dan keandalan jaringan telekomunikasi global serta memastikan pengiriman layanan Meta yang cepat dan efisien bagi bisnis dan masyarakat di APAC dan sekitarnya.

Selain proyek-proyek kabel di Asia Pasifik, Meta juga terus mengembangkan investasi infrastruktur global melalui proyek seperti 2Africa yang menghubungkan India, Timur Tengah, dan Eropa, serta Project Waterworth yang akan mendarat di lima benua termasuk Asia pada akhir dekade ini.

Penguatan infrastruktur digital ini juga mendukung perkembangan ekosistem digital lainnya di kawasan, termasuk industri esports yang semakin berkembang pesat dengan kebutuhan konektivitas rendah latensi untuk kompetisi level dunia.

Dengan penyelesaian proyek-proyek kabel bawah laut ini dalam beberapa tahun ke depan, kawasan Asia Pasifik diproyeksikan memiliki fondasi digital yang lebih kuat untuk mendukung transformasi digital dan inovasi teknologi yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pusat pertumbuhan digital global.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU