Pesona kamera ini nampaknya mengusik perhatian vendor besar sekelas Nokia. Sebuah laporan di Bloomberg mengatakan bahwa Nokia tertarik pada teknologi yang sama seperti kamera Lytro dan tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di Pelican Imaging, sebuah perusahaan startup berbasis di California. Nantinya, teknologi kamera Lytro yang didesain cukup ramping akan diupayakan bisa masuk ke tubuh smartphone.
Menimbang pengalaman Nokia dalam menciptakan handphone yang menekankan unsur kamera, sepertinya gagasan perusahaan mengejar teknologi tersebut bukanlah sekedar bualan. Mungkin ini merupakan strategi Nokia dalam memulihkan pangsa pasar smartphone Lumia ditengah gempuran smartphone-smartphone berplatform Android dan iOS. Apalagi, salah satu fitur andalan di smartphone masa kini adalah seberapa besar megapixel yang ditanamkan.
Bila Anda belum familiar dengan teknologi kamera Lytro atau light field, kamera ini tentu memiliki keunggulan dibanding kamera tradisional. Light field adalah jumlah cahaya yang terpancar ke segala arah melalui setiap titik dalam ruang. Jika kamera tradisional menangkap cahaya dan warna, maka kamera light field juga sekalian menangkap arah vektor dari sinar cahaya. Perpaduan sensor medan cahaya khusus dan perangkat lunak, memungkinkan kamera mengetahui posisi objek pada frame, yang pada akhirnya menjadikan kamera ini seperti melakukan “sulap”, memilih fokus pada objek setelah ditangkap oleh kamera. (Choiru Rizkia)