20 December 2012 18:00
Jakarta – PT XL Axiata Tbk (XL) serius mengembangkan layanan machine to machine (M2M) di Indonesia. pada tahun pertama pengembangan layanan ini, XL berhasil meraup 100 ribu pelanggan. Jumlah pelanggan ini meningkat 100 % ditahun 2012 dengan rata-rata pertumbuhan di Asia Tenggara hanya 41%.
Ada dua layanan baru yang dikembangkan, yaitu sistem pencatatan meteran listrik/gas/air dan personal tracker. Untuk itu, XL bekerjasama dengan dua mitra baru dalam pengembangan layanan baru tersebut, yaitu EDMI sebagai penyedia sistem dan perangkat AMR (automated meter reading) dan Asia Quattro Net (AQN) sebagai pengembang personal tracker. Selain itu XL menjalin kerjasama dengan Accenture untuk mengembangkan aplikasi bisnis M2M.
Direktur Teknologi, Content & New Business XL Dian Siswarini dalam acara penandatanganan nota kerjasama tersebut mengatakan, “Kami tidak ragu untuk terus memperkaya portofolio pada layanan M2M. Dengan beragam layanan yang inovatif, kami yakin akan bisa memberikan berbagai solusi yang dibutuhkan baik bagi kalangan perusahaan atau instansi, maupun kalangan perseorangan. Banyak manfaat yang bisa terus dihadirkan di masa depan melalui solusi M2M. “Pengguna layanan M2M XL masih didominasi pelanggan korporat. Namun tahun depan kami juga akan mulai menggarap pelanggan personal,” ujar Dian.
Saat ini XL memiliki enam jenis produk M2M meliputi Automated Metering Reader (AMR), Electronik Data Capture (EDC), Enterprises Mobile Solution (EMS), Vehicle Tracking System (XLocate), Mobile Surveillance, Personal Tracker (XLacak).
Dengan layanan M2M, AMR yang biasanya dipasang pada meteran listrik, air dan gas akan memiliki kemampuan mencatat secara otomatis tagihan penggunaan daya. Sistem pencatatan otomatis ini akan sangat membantu pelanggan dan perusahaan listrik dalam mengontrol jumlah pemakaian listrik dan juga ketepatan pencatatan. Adapun solusi Point Of Sales (POS) antara lain diterapkan untuk mesin ATM dan EDC, sedangkan EMS lebih diaplikasikan untuk sistem distribusi dan logistik serta transportasi.
Sementara itu, layanan personal tracker adalah perangkat mobile GPS dalam berbagai bentuk, antara lain berupa jam, ID Card, dan telepon mini. Alat ini memiliki kemampuan untuk dapat mengirimkan informasi lokasi kepada orang tua/keluarga dan sangat berguna untuk menjaga dan memantau kondisi dan keberadaan anak-anak maupun orang tua berusia lanjut. Alat ini juga memiliki tombol darurat (emergency) yang secara otomatis akan mengirimkan posisi koordinat dari si pembawa alat seharusnya berada, sistem akan mengirimkan alert kepada orang tua jika alat tersebut keluar dari lokasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Layanan ini mulai tersedia di pasar pada bulan Januari 2013, di Xperience Center (Xplor), XL Center, dan outlet XL yang ditunjuk.
Dengan potensi pasar layanan Machine To Machine (M2M) yang masih cukup besar membuat XL menyiapkan dana investasi sebesar Rp 166 miliar untuk layanan mesin ini. Tidak tanggung-tanggung XL menargetkan 1 juta pelanggan M2M di tahun 2013. Hal tersebut diungkapkan VP Strategic Business and Innovation XL Axiata, Joedi Wisoeda di Jakarta, Rabu (19/12) “Untuk pengembangan bisnis Digital Services di tahun 2013, perusahaan telah mengalokasikan dana 5%-10% dari belanja modal (capex) tahun depan yang sekitar Rp 8 triliun.”
Dijelaskannya, investasi pengembangan M2M dialokasikan ke dalam unit bisnis Digital Services. Joedi menuturkan, bisnis digital services XL meliputi empat bidang, yakni layanan Mobile Payment and Remittance. Machine to machine and Cloud Computing, Mobile Advertising, dan Content Application. Investasi pada M2M akan digunakan untuk pengembangan platform, perangkat data center, membangun ekosistem dengan mitra, keperluan operasional dan edukasi.
General Manager Cloud & Machine to Machine (M2M) Technology Digital Services XL Axiata, Arkav Juliandri menambahkan, pihaknya optimis target 1 juta pelanggan di tahun 2013 yang ditetapkan perusahaan bisa tercapai karena melihat potensi pasar layanan ini di Indonesia masih sangat besar. Hanya saja ditambahkan Arkav, dibutuhkan edukasi intensif untuk meyakinkan masyarakat dan korporasi bahwa solusi M2M sangat bermanfaat bagi pengguna karena lebih efektif, efisien, memudahkan pekerjaan yang terkait dengan rutinitas. (Deniansyah)
Sumber : www.selular.co.id