28 September 2014 09:58
Jika saat membaca artikel ini melalui laptop atau smartphone Anda juga sambil menonton TV dan terkadang sedikit chatting juga mengecek timeline twitter atau Facebook, maka Anda termasuk “Multitasker”. Dan jika anda gemar melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu seperti ini (multitasking) maka struktur dalam otak anda akan berubah. Sebuah penelitian terbaru dari University of Sussex menjelaskan bahwa orang yang secara simultan menggunakan beberapa perangkat media sekaligus cenderung memiliki tingkat kepadatan bagian otak yang disebut “grey matter” lebih sedikit jika dibandingkan dengan orang yang hanya menggunakan satu perangkat media pada satu waktu.
Bagian otak yang disebut “Grey matter” adalah nama lain dari korteks serebri (cerebral cortex). ‘Grey matter’ adalah komponen utama dari sistem syaraf pusat yang berfungsi untuk menyalurkan ransangan sensoris dan motoris antarneuron untuk menciptakan reaksi atas ransangan yang telah diterima tubuh. Semakin banyak “grey matter” maka semakin tinggi tingkat kecerdasan orang tersebut.
Namun sayangnya penelitian ini belum dapat menyimpulkan bahwa perangkat media atau gadget tersebut yang merusak otak, namun penelitan tersebut lebih menekankan lebih kepada terjadinya hubungan yang kuat antara aktifitas multitasking dengan kepadatan otak. Masih perlu diteliti lagi apakah multitasking yang menyebabkan kurangnya kepadatan otak atau orang yang memiliki struktur otak seperti itu yang lebih cenderung melakukan multitasking.
“Multitasking beberapa perangkat media sekaligus memang hal yang sering dilakukan oleh orang di zaman sekarang ini dan ada perhatian yang cukup tinggi terhadap dampak aktifitas tersebut” ujar Kep lee Loh, Sussex neuroscientist. “Penelitian kami merupakan yang pertama berhasil mengungkap adanya keterkaitan antara aktifitas multitasking perangkat media dan struktur otak.” Loh juga mengungkapkan bahwa dibitihkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah otak yang mempengaruhi kebiasaan atau kebiasaan yang mempengaruhi otak. Namun yang harus diperhatikan adalah aktifitas multitasking perangkat media yang terlalu banyak akan dapat menyebabkan pelakunya lebih rentan terkena depresi, gelisah dan bingung. (Deni)
Sumber : http://www.engadget.com/