Sebagai cloud security, Trend Micro mengamati kecenderungan akan lebih banyak perusahaan-perusahaan enterprise yang mengalami ancaman-ancaman TI berbahaya, dikarenakan karyawan membawa perangkatnya sendiri atau bring-your-own-device (BYOD). Perangkat-perangkat mobile tersebut dapat mengekspos data penting pengguna dan organisasi untuk pihak yang tidak berwenang jika tidak diambil tindakan pencegahan.
Trend Micro mendeteksi jumlah mobile malware telah berlipat ganda dalam kurun waktu satu bulan. Dua dari varian malware Android yang terkenal, yakni RuFraud9 dan DroidDreamLight10, telah mengakibatkan banyak kekesalan pada jutaan pengguna karena mereka kehilangan data dan terkadang uang.
Tambahan data dari Trend Micro mengungkapkan rincian perilaku dari 10 keluarga malware. Fake apps (aplikasi palsu) adalah yang paling dominan di 30 persen. Berikutnya adalah data stealers (pencuri data) di 21 persen. Adware berada di peringkat ketiga dengan 18 persen. Premium Service Abusers berada di 14 persen sementara Rooter/RAT dan Malicious Downloaders masing-masing berada pada 13 persen dan 4 persen.
Untuk memproteksi terhadap ancaman-ancaman perangkat mobile, seseorang dapat melakukan yang berikut ini:
• Mengimplementasi solusi anti virus yang dibuat untuk perangkat mobile, seperti Trend Micro Mobile Security™.
• Menjaga agar semua sistem operasi smartphone dan keamanan software tetap menggunakan yang terkini.
• Mengedukasi karyawan mengenai ancaman-ancaman terkini, gejala-gejala terinfeksi, dan cara untuk memproteksi perangkat-perangkat mobile.
• Tetap menjaga agar proteksi anti-virus pada smartphone di enabled.
• Aplikasikan praktek-praktek terbaik untuk keamanan PC pada perangkat mobile Anda.
• Carilah dukungan TI apabila mesin utama Anda semakin melambat setelah dilakukannya synch-up dengan smartphone Anda. (Choiru Rizkia)