Jakarta, Selular.ID – Perusahaan rintisan digital (startup) mulai mewabah di Indonesia beberapa tahun terakhir. Fenomena ini timbul seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat atas hidup yang lebih praktis.
Misalnya Gojek, startup yang memanfaatkan teknologi untuk memudahkan masyarakat dalam pemesanan taksi motor atau ojek. Adapula Traveloka, startup
Cita-cita besar startup agar bisa terwujud butuh suntikan dana investor. Sebab, startup adalah perusahaan pemula yang modalnya tak banyak. Kolaborasi startup dan investor bakal menciptakan ekspansi layanan yang lebih besar dengan penawaran kemudahan yang masif pula.
Beberapa tahun terakhir, investor asing mulai melirik dan memperhitungkan kiprah startup lokal. Menurut Saeed Amidi, Founder & CEO Plug And Play, startup di Indonesia sedang berada di waktu yang tepat untuk dijadikan lahan berinvestasi.
“Populasinya besar, penetrasi internetnya semakin pesat, dan startup sedang bertumbuh banyak. Semuanya terjadi bersamaan di waktu yang tepat. Tahun ini sangat tepat,” kata Saeed, saat pengumuman kerjasama dengan Gan Kapital, di Jakarta, Senin (14/11/2016).
Saeed menambahkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang paling potensial. Apalagi, populasi di middle-class sedang meningkat. Sementara dari sisi demografi, kaum milenial banyak yang menggandrungi teknologi alias tech savvy.
“Populasi muda di Indonesia sudah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Contohnya Go-Jek yang memiliki nilai valuasi lebih dari $1 miliar, yang sekaligus menjadikannya sebagai Unicorn pertama dari Indonesia,” ungkapnya.
Melihat segudang potensi yang dimiliki Indonesia, mendorong perusahaan investor global Plug And Play bakal memberikan program akselerasi bagi 50 startup lokal agar bisa bersaing secara global di dunia. Program tersebut meliputi pemberian dana, mentoring, dan pengadaan ruang kerja secara gratis.
