Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Sepanjang 2015 Doku Catat Transaksi Online Sebesar Rp8,5 Triliun

BACA JUGA

Jakarta, Selular.ID – Doku yang lebih dulu menyasar segmen korporasi dengan bisnis model B2B,  sebelum akhirnya masuk ke segmen consumer (pasca mendapatkan lisensi e-money tahun 2012 dan ijin Transfer Dana tahun 2015) kini telah memiliki lebih dari 1 juta pengguna,  dengan  jumlah merchant lebih dari 22.000 dan 15 mitra perbankan.

Dari total pengguna yang dimilikinya, dikatakan Yolanda Nainggolan, Senior VP Public Relation and Marketing Doku, hingga akhir tahun 2015, Doku telah mengelola total transaksi online sebesar Rp8.5 Triliun, dan tetap menargetkan pertumbuhan sebesar 30-40 persen tiap tahunnya.

Namun sayangnya, perempuan yang biasa disapa Yola ini tidak dapat menyebutkan berapa nilai rata-rata transaksi harian yang dilakukan oleh pengguna Doku.”Untuk rata-rata transaksi harian mohon maaf saya tidak pegang angkanya,” ucap Yola saat menghadirkan layanan PayByQR hasil kerjasama dengan Dimo Pay di Jakarta (12/10/2016)

​Lebih lanjut Yola menyampaikan sebagai penyedia solusi pembayaran elektronik lokal di Indonesia, Doku berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah, dan Bank Indonesia dalam wujud nyata penyelenggaraan kegiatan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Mengacu pada laporan Ericsson Mobility Report, dimana penetrasi smartphone diperkirakan akan meningkat menjadi 98 persen hingga tahun 2021. Ini yang membuat  Doku optimis bahwa sistem pembayaran dengan pemindaian kode QR akan terus berkembang.

Apalagi sistem pembayaran ini juga menawarkan dua keunggulan, yakni faktor otentifikasi dan respon cepat. Dua hal yang disajikan PT Dimo Pay Indonesia, selaku mitra DOKU, untuk  sistem pembayaran PayByQR dari DIMO.

Selain itu, berdasarkan data OJK (Otoritas Jasa Keuangan), persentase investasi pada perusahaan fintech di  kawasan Asia-Pasifik di kuartal pertama 2016, meningkat lebih dari 5 kali dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari USD 445 juta menjadi USD 2,7 miliar.

Di negara berkembang seperti Indonesia, dengan tingkat penetrasi keuangan 35,8 persen (World Bank, 2014), fintech dapat mengambil peran guna mempercepat perluasan jangkauan layanan keuangan.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU