Untuk sementara, kerugian yang ditaksir dari peristiwa ini diperkirakan mencapai US$ 1 miliar untuk berbagai perangkat serta komponen yang hancur terbakar oleh api. Sebanyak 287 petugas pemadam kebakaran beserta delapan Blangwir (mobil pemadam kebakaran) diterjunkan ke lapangan. Selama proses pemadaman yang berlangsung enam jam, beruntungnya tidak memakan korban jiwa maupun cedera.
Samsung juga sudah merilis pernyataan yang menyatakan bahwa pabrik itu memang merupakan salah satu dari beberapa mitra perakitan yang membantu untuk memproduksi PCB untuk digunakan oleh Galaxy S5. Lebih lanjut, Samsung sendiri membantah jika peristiwa naas tersebut akan menganggu produksi handset terbarunya.
Menurutnya, pabrik Anseong bukanlah satu-satunya fasilitas yang digunakan untuk memproduksi PCB Galaxy S5. Samsung memang menunjuk beberapa rekanan lain dalam merakit handset terbarunya agar cepat selesai.
Menjawab nada miring yang mengatakan kemungkinan terhambatnya volume pengiriman Galaxy S5 ke seluruh dunia, Samsung mempertegas bahwa peristiwa tersebut tidak akan mempengaruhi peluncuran Galaxy S5 pada tanggal 11 April mendatang di 150 negara. (Choi)
Sumber : http://www.anewsa.com/