Jakarta, Selular.ID – Pasar selular di luar pulau Jawa dinilai tidak berimbang mengingat masyarakat sebagai pelanggan tidak mempunyai pilihan lain dalam memilih operator selular yang akan digunakannya.
Berdasarkan survey yang dilakukan Indosat Ooredoo, Telkomsel menguasai 80 persen pangsa pasar di luar Jawa. Dengan dominasi ini harga yang diterima pelanggan menurut survey tersebut tujuh kali lebih tinggi dibanding wilayah lainnya.
Menurut Kristiono, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), market seluler Indonesia bersifat terbuka dan ditentukan melalui mekanisme pasar.
“Kalau Telkomsel lebih menguasai pasar indonesia itu karena semata-mata faktor agresivitas operator tersebut dalam mengembangkan area pelayanannya khususnya di luar jawa sementara operator lain tidak agresif ekspansi ke luar jawa akibatnya secara overall tdk berimbang market sharenya khususnya di luar jawa,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Kristiono ketidakberimbangan pasar ini dikarenakan ulah operator sendiri yang melalaikan kewajiban membangunnya sesuai modern licensing yang mereka peroleh dan sudah dijanjikan.
Seharusnya ketentuan tersebut dipenuhi oleh operator sehingga terjadi keseimbangan pasar dan akhirnya konsumen yang diuntungkan dengan adanya kualitas yang baik dan harga yang kompetitif.
Untuk itu diharapkan operator yang ketinggalan harus segera berbenah diri dan melakukan ekspansi untuk mengejar ketertinggalannya.
(Baca juga: Tidak Patuhi Aturan Modern Licensing Operator Siap-Siap Kena Jewer Menkominfo )
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sendiri akhir tahun 2015 lalu menyatakan akan menindak tegas operator yang melalaikan kewajiban membangun jaringan seperti yang tertuang dalam ketentuan modern licensing. Menkominfo berjanji akan segera megeluarkan peringatan tersebut.
“Selama ini kan operator cuma janji-janji aja, bilangnya mau ngebangun tapi nyatanya tidak. Sekarang sedang saya kejar itu,” tegas Rudiantara, Menkominfo RI saat ditemui Selular.ID di gedung Kominfo, Jakarta, saat itu.