Secara total dari seluruh unit-unit bisnis, LG mengklaim telah membukukan laba operasi sebesar 217.8 triliun won (setara US$196.34 juta) di kuartal ketiga 2013. Ini berarti ada peningkatan sekitar 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski LG mengakui adanya penurunan permintaan di divisi Home Entertainment dan nilai tukar yang tidak menguntungkan.
Sementara di divisi handset, prestasi LG cukup mengesankan. Saingan berat Samsung ini melaporkan telah mengapalkan 12 juta unit smartphone ke seluruh dunia pada kuartal ketiga tahun ini. Sehingga, kenaikan penjualan mobile device year-over-year berkisar 24 persen. Perusahaan berharap ada peningkatan lebih lanjut dalam penjualan smartphone flagship LG G2 dan perangkat midrange seperti L II Series dan F Series, selama musim liburan.
Gebrakan LG lainnya dibuktikan dari produksi smartphone berlayar melengkung G Flex. Meski bukan yang pertama kali muncul di dunia (karena diserobot Samsung Galaxy Round), ponsel ini menjanjikan kualitas dan fitur yang tak kalah canggih dengan jejeran smartphone kelas atas. Belum lama ini, perusahaan juga memasarkan smartphone dengan sistem operasi Firefox pertamanya, LG Fireweb, di Brazil bersama operator Telefonica Vivo.
Sayangnya penjualan LG justru melemah di Korea yang diakibatkan ketatnya persaingan dan juga tingginya investasi dibiidang pemasaran. (Choiru Rizkia)
