8 August 2014 09:30
Belanja online saat ini telah tumbuh dan berkembang bukan hanya di perangkat, tetapi juga dalam berbagai platform, meningkat dari mobile web menjadi aplikasi mobile. Di era teknologi yang semakin canggih secara otomatis mendorong perubahan prilaku konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk.
Menurut lansiran data terkini dari BuzzCity -ditugaskan oleh Mobile Marketing Association (MMA)- mengungkapkan bahwa hampir setengah dari responden pengguna mobile (48%) melakukan pembelian online secara teratur, dan satu dari lima produk dipantau secara online sebelum membeli di toko-toko. Secara keseluruhan, lebih dari 70% dari konsumen mobile berbelanja online.
Survei ini dilakukan pada bulan April dan Mei 2014 dengan mengumpulkan 3.590 responden dari 26 negara, termasuk 11 pasar Asia-Pasifik.
Di beberapa negara, ponsel bahkan telah menjadi saluran belanja yang paling dominan. Hal ini sangat jelas di kawasan Asia-Pasifik, di mana ponsel menjadi penghubung yang tepat untuk belanja, karena sebagian besar penduduk mengandalkan ponsel sebagai perangkat utama mereka.
Survei menyebut bahwa sepertiga konsumen (32%) lebih getol berbelanja dengan ponsel mereka dibandingkan dengan seperlima (21%) menggunakan PC di wilayah tersebut. Sedangkan, hampir satu dari tiga (30%) konsumen mengaku bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk menggunakan ponsel mereka bila berbelanja.
Kenaikan ledakan mobile sebagai saluran belanja tampaknya telah membuat banyak retailer gigit jari. Survei mencatat bahwa banyak orang yang meninggalkan toko tanpa melakukan pembelian apa pun, dengan berbagai alasan. Setidaknya 22% meninggalkan toko karena merasa lebih tertarik belanja online, naik dari 13% tahun lalu dan 27% tidak bisa menemukan apa yang mereka inginkan di toko-toko dibandingkan dengan 14% pada tahun 2013.
“Konsumen mengubah cara pembelian mereka. Saat ini, telah menjadi lebih kompleks dan akan terus berkembang. Survei ini menyoroti potensi mobile untuk melemahkan kekuatan potensi tradisional dan penting bagi marketer guna mempertahankan relevansi di semua media digital,” ujar Dr. KF Lai, CEO and founder of dan pendiri BuzzCity. (Choi)
Sumber : http://www.telecomasia.net/