Selular.id – Harga mobil listrik di Indonesia semakin terjangkau, bahkan sudah setara dengan mobil bermesin konvensional. Kondisi ini berpotensi menggeser penjualan mobil berbahan bakar minyak (BBM) dalam beberapa tahun ke depan. Pasar otomotif Tanah Air kini dipenuhi berbagai model mobil listrik dengan harga kompetitif, mulai dari segmen city car hingga MPV.
Di segmen harga di bawah Rp 200 juta, konsumen kini memiliki pilihan mobil listrik seperti Wuling Air ev, Seres E1, atau BYD Atto 1. Sementara di segmen MPV dengan kisaran Rp 300-400 juta, mobil listrik seperti BYD M6 dan AION Y Plus mulai bersaing ketat dengan Avanza, Veloz, dan Xpander. Persaingan ini semakin ketat berkat kebijakan pemerintah yang memberikan insentif pajak untuk kendaraan ramah lingkungan.
Mobil listrik yang dirakit lokal hanya dikenakan PPN sebesar 2%, sedangkan mobil konvensional seperti LCGC tetap dikenakan PPnBM 3% dan PPN 12%. Perbedaan pajak ini membuat harga mobil listrik semakin menarik bagi konsumen, terutama di kota-kota besar.
Pergeseran Pasar dalam 10 Tahun ke Depan
Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung, memprediksi pasar otomotif akan terbagi secara bertahap. Generasi muda di perkotaan cenderung beralih ke mobil listrik, sementara konsumen di kota kecil masih memilih mobil konvensional atau hybrid (HEV).
“Fenomena ini akan terlihat jelas dalam 10 tahun ke depan, seiring pergantian generasi pembeli. Generasi baby boomer yang terbiasa dengan bahan bakar fosil akan digantikan oleh generasi millennial dan Gen Z yang lebih peduli teknologi hijau,” jelas Yannes.
Baca Juga:
Persaingan harga mobil listrik juga dipengaruhi oleh kebijakan produsen global seperti Tesla yang terus memangkas biaya produksi. Seperti dilaporkan Selular.id sebelumnya, langkah ini membuat harga mobil listrik semakin terjangkau.
Di sisi lain, penjualan mobil listrik murah seperti Wuling Air ev juga semakin meningkat, terutama setelah adanya program diskon besar-besaran seperti yang pernah ditawarkan Blibli dengan harga lelang Rp 60 juta (Selular.id).
Dengan tren ini, industri otomotif Indonesia diprediksi akan mengalami transformasi signifikan. Mobil listrik tidak hanya menjadi alternatif, tetapi pilihan utama bagi konsumen di masa depan.