Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Telkom Bukukan Pertumbuhan Positif Rp75,3 Triliun di Semester 1 2024

BACA JUGA

Jakarta, Selular.ID – Sepanjang enam bulan pertama 2024, Telkom fokus pada percepatan implementasi strategi Five Bold Moves (5BM).

Melalui strategi bisnis FMC, InfraCo, dan Data Center yang dikelola oleh NeutraDC, Telkom menunjukkan kinerja finansial yang positif.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi yang dijalankan berada pada jalur yang benar dan dapat memberikan hasil yang optimal bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi pada kegiatan Public Expose Live 2024 yang berlangsung secara online, turut hadir Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel Daru Mulyawan, Senin (26/8).

Pada kegiatan tersebut, Heri juga memaparkan kinerja dan strategi Perseroan, serta proyeksi kinerja buku 2024.

“Pada tahun ini TelkomGroup masih fokus pada percepatan transformasi melalui strategi utama Five Bold Moves (5BM) yang melayani segmen B2C dan B2B untuk menangkap setiap peluang yang ada di sektor Telekomunikasi. Sebagai perusahaan Telco terbesar, kami memiliki peluang untuk menjadi katalis ekonomi digital di Indonesia. Menurut kami, hal ini penting mengingat industri Telekomunikasi sedang berevolusi dengan perubahan teknologi yang sangat cepat,” ujar Heri.

Lihat Juga:

Baca Juga: Tuah CEO Baru, Induk Usaha Telkomsel Cetak Laba Dua Digit

Inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) yang berfokus pada segmen Business-to-Consumer (B2C) yang dijalankan oleh Telkomsel tengah berupaya melakukan langkah percepatan efisiensi operasional.

Ke depannya, TelkomGroup akan memaksimalkan efek sinergi dari FMC di laporan kinerja keuangan Telkom, melalui revenue uplift, efisiensi operating expense, dan efektifitas Capex.

Diharapkan melalui aksi korporasi ini dapat mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan produktivitas bagi Perseroan.

Sejalan dengan agresivitas Perseroan dalam mengembangkan segmen Business-to-Business (B2B), TelkomGroup melalui anak usahanya NeutraDC yang bergerak pada bidang Data Center terus beradaptasi dan fokus untuk menciptakan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan pada konektivitas digital, dengan didukung oleh pengembangan platform Data Center & Cloud sebagai business enabler.

Saat ini, NeutraDC berencana untuk menambah kapasitas Data Center sebesar 18MW untuk Hyperscale Data Center Cikarang. Di sisi lain, saat ini NeutraDC juga tengah melanjutkan ekspansi Enterprise Data Center dan juga Edge Data Center.

Peningkatan kapasitas Data Center ini ditujukkan untuk mengantisipasi permintaan Cloud Storage and processing yang terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya kebutuhan Artifical Intelligence (AI).

Saat ini, NeutraDC juga terbuka terhadap kerja sama strategis dengan mitra global untuk meningkatkan value sebagai pusat ekosistem digital.

Baca Juga: Telkom Bukukan Laba Bersih Rp10,99 triliun di Semester 1- 2020

Sebagai bagian dari inisiatif Five Bold Moves (5BM) berupa inisiatif InfraCo, Telkom mendirikan entitas baru bernama PT Telkom Infrastruktur Indonesia (disingkat TIF) yang telah melaksanakan Operational Day One pada 1 Agustus 2024 lalu.

TIF berfokus pada pengelolaan aset infrastruktur Telkom. Diharapkan transfer aset infrastruktur antara Telkom dan TIF dapat berjalan pada tahun 2025.

Telkom optimis Inisiatif ini dapat meningkatkan efisiensi investasi dalam pengembangan aset ke depan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi (Kedua dari Kiri), Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel Daru Mulyawan (Kedua dari Kanan), VP Investor Relations Telkom Octavius Oky Prakarsa (Paling Kiri), dan VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko (Paling Kanan) dalam acara Public Expose Live 2024 di Jakarta, Senin (26/8).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi (Kedua dari Kiri), Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel Daru Mulyawan (Kedua dari Kanan), VP Investor Relations Telkom Octavius Oky Prakarsa (Paling Kiri), dan VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko (Paling Kanan) dalam acara Public Expose Live 2024 di Jakarta, Senin (26/8).

Telkom Optimis Catat Kinerja Tahun 2024 yang Positif dan Profitable

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi memaparkan kinerja perseroan.

Hingga Semester I 2024, Telkom membukukan pertumbuhan positif sebesar 2,5% YoY menjadi Rp75,3 triliun rupiah.

Kinerja perseroan tersebut utamanya didukung oleh kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services dengan pendapatan Rp45,5 triliun atau tumbuh 9,2%.

Baca Juga: Telkom Catat Laba Rp19,42 Triliun di Q3-2022, IndiHome Tumbuh 6,4%

EBITDA sedikit mengalami penurunan akibat adanya inisiasi program Pensiun Dini yang diikuti oleh kurang lebih 1.008 karyawan Telkom pada semester pertama tahun 2024.

Diharapkan dengan adanya program ini, Telkom akan menjadi perusahaan yang lebih ramping dan meningkatkan talenta digital, sehingga akan berdampak positif pada efisiensi dan produktivitas perseroan.

Dengan mengeluarkan perhitungan program Pensiun Dini, normalisasi EBITDA tumbuh 1,9% YoY sebesar Rp39,1 triliun dengan EBITDA margin 51,9%.

Sementara itu, Perseroan mencatat laba bersih operasi sebesar Rp13,0 triliun atau tumbuh 4,2% YoY dengan margin 17,3%.

Dari sisi beban perseroan, terdapat penurunan biaya pemasaran sebesar 5,1% YoY menjadi Rp1,6 triliun.

Sedangkan kenaikan pada Beban Operasi, Pemeliharaan, & Jasa Telekomunikasi dapat dikendalikan dan tumbuh di bawah pertumbuhan pendapatan.

Kenaikan beban juga didorong oleh naiknya beban Interkoneksi, yang sejalan dengan tumbuhnya pendapatan interkoneksi voice hubbing.

Baca Juga: Raih Laba Operasi Rp 21,21 Triliun dan EBITDA Margin 56,7%, Fundamental Keuangan Telkomsel Terbilang Sehat

Pada Segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp10,2 triliun atau tumbuh 9,4% YoY yang utamanya didorong oleh pertumbuhan bisnis layanan B2B Digital IT Services.

Telkom terus memperkuat kapabilitas di Bisnis Cloud, Digital IT Services, Cyber Security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.

Selanjutnya, Segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 9,2 triliun atau tumbuh 13,1% YoY dengan kontribusi dari bisnis international wholesale voice dan infrastruktur Digital.

Pada bisnis Tower, Mitratel tetap mempertahankan posisinya sebagai The Largest Tower Provider in ASEAN, dalam konteks jumlah kepemilikan Tower.

Mitratel memiliki lebih dari 38 ribu tower dengan lebih dari 58,6 ribu tenant.

Baca Juga: Telkom Catat Pertumbuhan Laba Bersih Positif Q3-2020

Halaman berikutnya

Telkomsel dan Indihome

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU